Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk (BBTN) berhasil merangsek ke posisi lima besar bank dengan aset terbesar. Dimana bank yang fokus terhadap kredit perumahan ini sebelumnya menduduki posisi keenam.
Meski belum melakukan paparan kinerja tahunan, dari laporan Desember 2018, perseroan berhasil mengumpulkan aset senilai Rp 308,47 triliun. Tumbuh 18,02% (yoy) dibandingkan posisi 2017 dengan aset sejumlah Rp 261,36 triliun.
Salah satu penopang terbesar pertumbuhan aset BTN berasal dari portofolio kredit yang tumbuh 19,48% (yoy) dimana pada 2018 perseroan berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 237,75 triliun, dan senilai Rp 198,99 triliun pada 2017.
Direktur Strategi, Risiko dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso bilang, penyaluran kredit perseroan didukung oleh Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang menjadi bisnis inti BTN. "Penopangnya adalah market share KPR BTN yang meningkat menjadi di atas 34% dan khusus subsidi BTN diatas 94%," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (12/2).
Sebelumnya Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko juga menyatakan selain soal kredit, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perseroan juga turut menopang kinerja BTN sepanjang 2018. Hingga Desember 2018, BTN berhasil menghimpun DPK senilai 211,46 triliun. Tumbuh 19,09% (yoy) dibandingkan 2017 dengan DPK senilai Rp 177,56 triliun.
Bertenggernya BTN di posisi lima bank dengan aset terbesar nasional sendiri menggeser posisi PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang sebelumnya menempati posisi tersebut yang justru asetnya tak bertumbuh.
Seperti BTN, meski bum memaparkan kinerja tahunannya, dalam laporan keuangan Desember 2018, CIMB menghimpun aset senilai Rp 265,06 triliun dengan pertumbuhan negatif (0,46%) secara tahunan dibandingkan posisi 2017 dengan aset senilai Rp 266,30 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News