Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketatnya likuiditas di pasar bikin sejumlah bank berupaya keras menggaet nasabah untuk menabung. Sejumlah gimmick dan promosi juga digelar dalam perlombaan menghimpun dana murah alias current account and saving account (CASA).
Makin tinggi komposisi dana murah terhadap dana pihak ketiga (DPK) makin minim pula biaya dana yang mesti ditanggung. Makanya bank tak segan mengeluarkan biaya ekstra menggelar program, maupun gimmick berhadiah.
Baca Juga: Meski belum terdampak, perbankan tetap waspadai virus corona
PT Bank CIMB Niaga misalnya menawarkan promo pembukaan rekening berhadiah langsung iPhone beram varian tergantung nilai setoran awal, setoran rutin, dan tenor.
Mari kita simulasikan secara sederhana. Salah satu paket program ini ditawarkan dengan setoran awal Rp 13 juta, kemudian tiap bulan mesti setor Rp 59 juta selama 12 bulan. Di akhir periode nilai tabungan nasabah akan berkisar Rp 723,65 juta plus iPhone yang diberikan di awal periode.
Dengan tabungan biasa, katakanlah tanpa bunga di akhir periode nasabah bisa mendapat Rp 721 juta. Jika membeli iPhone terpisah seharga Rp 13 juta, maka nasabah mesti punya dana Rp 734 juta.
Sementara jika nasabah dengan skema serupa dan menyimpannya di deposito dengan bunga simpanan maksimum sesuai yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) 6% dan telah dipotong pajak bunga 20% maka di akhir periode bisa mendapatkan Rp 740 juta lebih.
Baca Juga: Perbankan bidik pelapak daring
Dari kalkulasi ini ada selisih biaya Rp 6 juta yang bisa dihemat Bank CIMB Niaga antara Rp 740 juta jika dana disimpan di deposito dengan Rp 734 juta jika dana disimpan di tabungan biasa dan membeli iPhone secara terpisah
Tentu, kalkulasi sebenarnya lebih kompleks mengingat tingkat bunga yang fluktuatif, dan relasinya dengan suku bunga kredit, dan marjin bunga bersih. Namun, setidaknya ini bisa jadi gambaran bagaimana strategi bank menghimpun dana murah dengan beragam gimmick.
“Sebenarnya program kami banyak, ini salah satunya berupa installment saving berupa tabungan dengan target dan jangka waktu tertentu yang bisa ditentukan sendiri,” katanya kepada Kontan.co.id.
Adapun tahun lalu Lani bilang pertumbuhan dana murah perseroan tumbuhan 11% (yoy) dengan komposisi sebesar 57% dari total DPK. Tahun ini, dengan gencarnya promosi termasuk program berhadiah setidaknya perseroan membidik komposisi dana murah di kisaran 60%.
Baca Juga: Hindari masalah soal fidusia, bunga multifinance bisa saja naik
Program serupa juga ditawarkan PT Bank Permata Tbk (BNLI). Bank yang akhir tahun lalu dicaplok Bangkok Bank ini bahkan menawarkan hadiah langsung yang lebih bervariasi mulai dari voucher belanja, cashback, set perlengkapan makan hingga varian ponsel yang lebih beragam.
Adapun selain penawaran hadiah langsung adapula pola koleksi poin dengan mempertahankan saldo tabungan maupun peningkatan transaksi digital.
Baca Juga: Kredit bermasalah di perbankan China bisa naik US$ 800 miliar akibat virus corona
PT Bank Panin Indonesia Tbk (PNBN) misalnya menggelar program Panin Bonanza berhadiahkan 48 Mercedez Benz C 200, kemudian 1056 Honda PCX, hingga jutaan uang tunai senilai total Rp 18,624 miliar. Kalkulasi sederhananya, Bank Panin menggelontorkan biaya Rp 100 miliar hanya untuk menyediakan hadiah tersebut.
Nilai tersebut tentu tak sebanding penghematan biaya dana yang bisa diperoleh perseroan jika program tersebut berhasil meningkatkan komposisi dana murahnya. Maklum dana murah Bank Panin memang termasuk tak besar sebagai bank umum kegiatan usaha (BUKU) 4.
dari laporan bulanan per Desember dana mahal masih mendominasi DPK perseroan. Dari total DPK senilai Rp 122,73 triliun, dana murah Bank Panin terhimpun Rp 48,22 triliun atau setara 39,28%.
Adapun pengumpulan poin via transaksi digital berhadiah dilakukan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Dengan mekanisme lebih kompleks bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), Bank Mandiri menggelar program undian berhadiah bagi pelanggan Telkomsel yang mengisi pulsa dan data via kanal digital bank berlogo pita emas ini.
Baca Juga: Luncurkan produk tabungan baru, Bank BTN incar dana murah Rp 1,9 triliun
Makin banyak transaksi, makin banyak poin sehingga makin banyak pula kesempatan memenangkan hadiah berupa 5 ponsel Samsung A9, dan dua unit Honda CBR 150.
Direktur Consumer & Retail Transaction Bank Mandiri Hery Gunardi bilang selama periode undian sejak April 2019 hingga September 2019 terjadi peningkatan transaksi hingga 11% menjadi 2,7 juta transaksi dengan nilai Rp 3,9 triliun.
“Marjin bunga makin tipis, bank mesti cari inovasi salah satunya dengan meningkatkan pendapatan non bunga. Program-program undian seperti ini bisa jadi salah satu cara mendongkrak transaksi,” kata Hery saat acara penyerahan hadiah akhir Januari lalu di Jakarta.
Baca Juga: Kementerian BUMN bakal rombak direksi dan komisaris bank pelat merah lagi
Ia menambahkan, sepanjang tahun lalu Bank Mandiri berhasil meraup pendapatan komisi hingga Rp 3,1 triliun dari 2,1 miliar transaksi digitalnya. Menurut Hery ini juga jadi bukti, peningkatan transaksi via perbankan tak cuma bisa mengerek dana murah melainkan juga pendapatan komisi.
Kembali dengan kalkulasi sederhana, dengan beban biaya yang ditanggung bersama Telkomsel Bank Mandiri mengalokasikan biaya Rp 200 juta untuk program ini. Sementara dari transaksi perseroan bisa dapat komisi Rp 500 per transaksi, maka Bank Mandiri bisa raih pendapatan Rp 675 juta.
“Kita terbuka dengan operator lain menggelar program serupa, asal biayanya juga ditanggung bersama. Sejauh ini memang baru dengan Telkomsel,” sambung Hery.
Baca Juga: Gandeng Bukalapak, Bank Mandiri dorong petumbuhan agen laku pandai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News