kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank terus genjot transaksi nasabah di merchant


Rabu, 14 Maret 2018 / 16:11 WIB
Bank terus genjot transaksi nasabah di merchant
ILUSTRASI. Kerjasama merchant uang elektronik BRI


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank terus menggenjot transaksi nasabah mereka di merchant yang sudah bekerja sama. Adapun transaksi dengan merchant konvensional atau offline biasanya dilakukan dengan mesin electronic data capture (EDC). Kendati demikian, tren transaksi dengan merchant online atau online shopping pun terus meningkat.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) melihat transaksi dengan EDC di merchant tersebut dapat digunakan sebagai promosi channel untuk produk CIMB Niaga.

Lani Darmawan, Direktur Bisnis Konsumer CIMB Niaga menjelaskan, pihaknya memanfaatkan jaringan untuk memperluas jangkauan merchant dan penyebaran EDC. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan transaksi non tunai atau cashless transaction.

“Saat ini, EDC kami semua sudah bisa memproses transaksi kartu contactless yang hanya dengan menempel kartu tanpa menggesek sehingga memudahkan pemegang kartu dan juga lebih simple dan cepat transaksi di merchant,” jelas Lani kepada Kontan.co.id, Rabu (14/3).

Menurutnya, CIMB Niaga berharap setiap tahun transaksi ini dapat terus meningkat. Pihaknya akan terus mengawasi perkembangan transaksi di merchant offline maupun online. Saat ini trennya yang sedang meningkat adalah transaksi online yang tidak memerlukan EDC yang bisa lebih efisien untuk nasabah, merchant maupun bank.

“Pertumbuhan total transaksi merchant sekitar 35% year on year (yoy). Paling besar tumbuhnya adalah dari e-commerce, 75% yoy. Di tahun ini harapannya dapat tumbuh hingga 25% yoy,” jelas Lani.

Senada, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) pun berupaya untuk terus meningkatkan transaksi nasabah di merchant. Salah satu strategi yang ditempuh BRI adalah dengan menggandeng merchant agar lebih banyak lagi yang bekerja sama dengan BRI. Sehingga transaksi nasabah BRI akan lebih meningkat.

Handayani, Direktur Konsumer BRI menjelaskan, dari sisi tren transaksi di EDC jumlahnya terus meningkat. Tercatat pertumbuhan sales volume EDC BRI pada tahun 2017 sebesar 51,8% yoy.

“Transaksi kartu debit, kredit dan Brizzi tahun 2017 di EDC merchant sudah sekitar Rp 45 triliun. Tahun 2018 targetnya bisa dua kali lipat yakni Rp 80 triliun. Saat ini mayoritas transaksi masih didominasi oleh kartu debit karena jumlahnya yang banyak yakni 52 juta kartu,” ungkap Hanny sapaan akrabnya belum lama ini.

Hal tersebut dapat meningkatkan fee based income BRI. Sekadar informasi, besaran fee yang didapat kurang lebih dari kartu yang berbasis gerbang pembayaran nasional (GPN) fee based yang dapat diraih dari merchant discount rate (MDR) sekitar 1% untuk kartu kredit dan kartu debit 0,15%. Serta untuk non GPN dari kartu kredit sebesar 1,6%.

“Kita inginnya bertumbuh fee based dari merchant dapat tumbuh 25% yoy,” jelas Hanny.

Menurutnya, saat ini sudah ada sekitar 40.000 merchant yang digandeng oleh BRI. Ke depannya, Hanny berharap jumlah merchant akan bertambah 20% dari jumlah saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×