kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.912.000   -20.000   -1,04%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Bankir Pastikan Penyaluran KUR di Bawah Rp 100 Juta Tanpa Syarat Agunan


Jumat, 02 Mei 2025 / 19:03 WIB
Bankir Pastikan Penyaluran KUR di Bawah Rp 100 Juta Tanpa Syarat Agunan
ILUSTRASI. Perbankan memastikan agunan tak akan menjadi halangan bagi calon debitur untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Terkhusus, untuk KUR yang nilainya di bawah Rp 100 juta.


Reporter: Adrianus Octaviano, Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan memastikan agunan tak akan menjadi halangan bagi calon debitur untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Terkhusus, untuk KUR yang nilainya di bawah Rp 100 juta.

Baru-baru ini, Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengancam tidak akan membayar subsidi bunga kepada bank-bank yang meminta agunan untuk KUR di bawah Rp 100 juta. 

Maman mengatakan, kalau pemerintah masih menerima laporan terkait permintaan agunan terhadap pengusaha kecil dan bank itu terbukti, pemerintah tidak akan membayar subsidi bunga KUR. 

"Apabila ada laporan dan terbukti melakukan tadi pelanggaran-pelanggaran, itu tidak dibayarkan. Jadi itu menjadi beban dari masing-masing bank penyalur,” kata Maman dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (30/4). 

Baca Juga: Bank Minta Agunan KUR di Bawah Rp 100 Juta, Subsidi Bunga Tak Akan Dibayar

Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk M Ashidiq Iswara mengatakan, penilaian kelayakan kredit tidak semata-mata bergantung pada agunan. Bank Mandiri sendiri lebih melihat pada kemampuan usaha dan prospek bisnis debitur. 

“Bank Mandiri mengedepankan aspek produktivitas dan keberlanjutan usaha sebagai indikator utama dalam menilai kelayakan pinjaman,” ujar pria yang akrab disapa Ossy ini, Jumat (2/5).

Ossy bilang Bank Mandiri selalu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan terus memperluas akses keuangan bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan bisnis. Dalam hal ini, fokus dalam menyalurkan KUR di sepanjang tahun.

Selama periode Januari hingga Maret 2025, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR senilai Rp 12,83 triliun kepada lebih dari 110.807 debitur di seluruh Indonesia. Realisasi tersebut mencapai 33,34% dari target penyaluran KUR Bank Mandiri tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp 38,5 triliun.

Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sejak 2008 hingga Maret 2025 senilai Rp 275,24 triliun kepada 3,34 juta penerima dengan kualitas yang terjaga dengan optimal. Namun, Ossy enggan menyebut rasio kredit macet KUR di Bank Mandiri.

“Bank Mandiri selalu mengedepankan aspek kualitas penyaluran agar selalu tepat sasaran dan NPL yang sangat rendah,” ujar Ossy.

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah BPD DIY Agus Trimurjanto bilang, selama ini pihaknya mengikuti kebijakan dan aturan yaitu penyaluran KUR  di bawah Rp 100 juta tetap tanpa jaminan.

Ia pun bilang agunan sejatinya hanya sebagai pengikat kepercayaan uang masyarakat yang bank salurkan ke debitur. Oleh karenanya, ia menegaskan pemberian kredit berasas pada feasibilitas usaha bukan berdasar pada agunan.

“Kebijakan agunan sangat dipengaruhi oleh risiko individu masing-masing debitur. Besarnya agunan pun akan dinilai seberapa mitigasi bank dapat terjaga,” ujar Agus

Meski demikian, Agus mengamini dengan pinjaman yang tanpa jaminan pun bisa membuat bank tidak leluasa dalam menyalurkan KUR yang berada di bawah Rp 100 juta. Terlebih jika menemukan debitur yang berisiko tinggi, walaupun ada asuransi penjaminan.

Adapun, sejak Januari hingga April 2025, BPD DIY telah menyalurkan KUR senilai Rp 393 miliar. Target BPD DIY untuk penyaluran KUR di tahun ini mencapai Rp 1,2 triliun.

Secara rinci, KUR di bawah plafon Rp 100 juta hanya sekitar Rp 153 miliar. Sementara, yang memiliki plafon di atas Rp 100 juta tercatat portofolionya mencapai Rp 240 miliar.

“Secara total masih banyak penyaluran yg diatas plafon 100 jutaan. Dan di masyarakat jumlah UMKM yang skala kecil kebutuhan kreditnya memang lebih banyak,” tandasnya.

Baca Juga: DPR Persoalkan KUR di Bawah Rp 100 Juta yang Masih Syaratkan Ada Agunan

Selanjutnya: Tantangan Ekonomi Amerika Serikat dan Efeknya bagi Indonesia

Menarik Dibaca: SLB Resmikan Fasilitas OneSubsea di Balikpapan, Fokus Perkuat Industri Bawah Laut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×