kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bankir sarankan kredit pendidikan jadi program subsidi pemerintah


Jumat, 04 Mei 2018 / 10:56 WIB
Bankir sarankan kredit pendidikan jadi program subsidi pemerintah
ILUSTRASI. Ilustrasi Kredit Dana Pendidikan


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bankir sarankan program kredit pendidikan menjadi program subsidi. Hal ini perlu dilakukan jika pemerintah ingin agar suku bunga kredit pendidikan bisa mencontek Amerika Serikat dengan suku bunga mencapai 0%.

Taswin Zakaria, Presiden Direktur Maybank Indonesia bilang jika suku bunga kredit pendidikan nantinya mendekati 0%, maka hal ini bukan masuk sebagai pinjaman komersial.

"Program kredit pendidikan di Amerika Serikat adalah program pemerintah dengan masa pengembalian panjang dan tingkat NPL-nya (kredit macet) tinggi," kata Taswin kepada Kontan.co.id, Jumat (4/5).

Di Amerika Serikat, program pendidikan penyalurannya melalui universitas dan program prajurit cadangan militer di mana pendanaannya disediakan oleh pemerintah.

Meskipun demikian, beberapa bank mengaku sedang dalam tahap mempelajari kemungkinan penerapan kredit pendidikan. Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada bilang bank sedang dalam tahap mencari kemungkinan kredit pendidikan dengan bunga rendah.

"Saat ini sudah ada beberapa bank besar yang sudah memiliki kredit pendidikan," kata Haryono kepada Kontan.co.id, Jumat (4/5). Nantinya bunga , format dan besaran kredit pendidikan akan disesuaikan dengan kemampuan bank.

Anto Prabowo, Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bilang terkait kredit pendidikan, beberapa bank sudah mempunyai pengalaman.

"Misalnya BNI pernah dulu meluncurkan kredit mahasiwa," kata Anto kepada Kontan.co.id, Jumat (4/5). Terkait ajakan presiden bahwa kredit pendidikan bisa mencontek Amerika Serikat dengan bunga mendekati 0%, regulator berusaha menyikapi positif hal ini.

OJK dan perbankan saat ini sedang menyelesaikan modal bisnis kredit pendidikan. Hal ini dengan mengukur berbagai aspek risiko, mekanisme, termasuk pemanfaatan teknologi dan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×