Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
Hasil sementara survei kepada end user, memperlihatkan respon positif terhadap layanan yang diberikan oleh Artajasa. Mereka merasakan layanan transaksi elektronis yang diberikan sudah cukup sesuai dengan kebutuhan dan aman. Hal ini tentunya menambah keyakinan end user untuk melakukan transaksi elektronik.
Eksekutif bank swasta dan syariah, fintech, serta akademisi berharap Artajasa dapat berinovasi dalam hal teknologi dan layanan yang mengikuti perubahan zaman. Sebagai contoh dengan mengimplementasikan QRIS, ataupun penerapan teknologi blockchain.
Baca Juga: Sediakan fitur paylater, ini bunga dan biaya yang dikenakan Traveloka
Dengan adanya inovasi yang berkelanjutan memungkinkan Artajasa dalam menjawab berbagai tantangan. Berdasarkan data di 14 negara maju, biaya sistem pembayaran berkisar 1% hingga 1,5% dari Produk Domestik Bruto. Indonesia, dengan karakteristik negara kepulauan dan infrastruktur yang jauh dari ideal, memiliki estimasi biaya dari sistem pembayaran melampaui angka benchmark tersebut.
Di samping itu terdapat transaction cost yang terikat dengan pembayaran berupa cash yang menambah biaya dari sistem pembayaran tersebut. Biaya tersebut dapat diturunkan jika pembayaran berbasiskan cash dialihkan menjadi pembayaran elektronik. Dengan kata lain, peningkatan electronic payment akan berakibat pada turunnya transaction cost sehingga perekonomian akan efisien.
Di samping penurunan biaya sosial dan transaksi, kesejahteraan sosial (social welfare) dapat meningkat dengan berkurangnya transaksi non-elektronis. Penelitian lain menunjukkan peningkatan transaksi elektronis akan mendorong pertumbuhan ekonomi (PDB) dan menurunkan harga (inflasi).
Baca Juga: Hindari masalah soal fidusia, bunga multifinance bisa saja naik
Artajasa dalam usianya yang ke-20 di bulan Februari tahun 2020 ini, telah memainkan peran sebagai katalis dalam peralihan ini dengan menyediakan jasa pembayaran elektronis dan switching yang memungkinkan transaksi elektronis terjadi dengan akurat, cepat, dan aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News