kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Banyak Bencana Alam, Klaim Asuransi Harta Benda Terkerek


Senin, 25 Maret 2024 / 23:05 WIB
Banyak Bencana Alam, Klaim Asuransi Harta Benda Terkerek
ILUSTRASI. Foto udara banjir di Desa Harapan Jaya, Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (4/3/2023). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi

Tomy mengaku optimistis bisa mencapai target Rp 1,7 triliun hingga akhir tahun. Strateginya, yaitu memperbanyak multi chanelling dan meningkatkan penetrasi literasi untuk masyarakat terkait asuransi umum. 

Dia bilang saat ini literasi masih kecil dan tak sebanding dengan pangsa pasar yang masih luas dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270 juta. 

"Saat ini, asuransi masih terkendala di kota-kota besar. Berharap memperbanyak kerja sama dan literasi bisa meningkatkan kesadaran nasabah mengenai pentingnya memiliki proteksi," tuturnya.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi asuransi harta benda mencapai Rp 26,48 triliun sepanjang 2023. Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto mengatakan asuransi harta benda masih menduduki posisi pertama untuk pangsa pasar terbanyak pada pencatatan premi. 

"Pencapaian premi asuransi harta benda pada 2023 hanya tumbuh 1%, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," ucapnya kepada Kontan, Senin (25/3).

Baca Juga: Mega Insurance Sebut Klaim Asuransi Harta Benda Naik karena Banyak Bencana Alam

Bern mengatakan pertumbuhan yang mini tersebut disebabkan pertumbuhan industri properti yang belum menggembirakan. 

Sementara itu, Bern membeberkan klaim asuransi harta benda pada 2023 mencapai Rp 6,84 triliun. Dia bilang nilai klaim tersebut disumbang dari bencana lain, kerusakan, maupun bencana alam.

Mengenai proyeksi ke depannya, Bern mengatakan asuransi harta benda masih berpotensi besar. Dia menerangkan apabila Indonesia dapat mempertahankan pertumbuhan perekonomian di kisaran 4,7% hingga 5%, kemungkinan pertumbuhan sektor properti juga masih akan naik sehingga diharapkan asuransi harta benda akan tumbuh.

Menurut Bern, asuransi harta benda merupakan hal yang penting dalam memitigasi risiko. Sebab, Indonesia dikelilingi oleh banyak gunung merapi, serta faktor risiko bencana alam lainnya yang disebabkan oleh perubahan iklim, seperti banjir, kebakaran, dan lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×