Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Bank Central Asia Tbk (BCA) belum tertarik menjalankan bisnis trustee alias wali amanat dan pengelolaan dana Devisa Hasil Ekspor (DHE). Menurut Direktur Korporasi BCA Dahlia M. Ariotedjo hal tersebut dilakukan karena pihaknya menilai bisnis ini sulit dilakukan oleh perbankan swasta.
"Ya seharusnya bisnis trust dilakukan oleh bank pemerintah, sulit jika kami yang menjalankan," akunya, Rabu (5/12). Padahal BCA baru saja mendapat penghargaan dari Bank Indonesia (BI) sebagai pelapor DHE atas dukungannya dalam pelaksanaan ketentuan penerimaan DHE kategori bank dan pelapor lalu lintas devisa terbaik kategori bank.
Kendati enggan merinci kesulitan yang dihadapi bank swasta dalam mengelola DHE, angka DHE di BCA saat ini mencapai Rp 1,5 triliun-Rp 1,8 triliun per bulan. Nah, walaupun belum akan melakukan bisnis trust, namun untuk mengelola DHE yang sudah masuk, BCA akan mengandalkan cabang dan layanan yang selama ini sudah diberikan perbankan swasta tersebut.
"Kami punya cabang dan juga layanan yang bisa diandalkan, kami akan memanajemeni dana yang masuk," jelas Dahlia.
Sementara untuk kredit di corporate banking BCA, Dahlia menyebut permintaan terbanyak berasal dari perusahaan tekstil dan juga manufaktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News