Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiatmadja, menegaskan pola manajemen resiko di BCA sudah mengacu pada systematically important bank (SIB) domestik.
Menurut Jahja, BCA sampai saat ini sangat sedikit memiliki anak perusahaan yang beroperasi di luar negeri. Pertimbangan inilah yang membuat BCA tidak mengadopsi global systematically important banks (GSIB).
Terkait kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang hendak memantau 15 bank besar berkategori sistemik, Jahja mengaku BCA belum dihubungi oleh OJK. "OJK belum menghubungi BCA. Kalau saya baca beritanya, sepertinya tidak akan ada pernyataan resmi mana bank sistemik atau bukan," kata Jahja pada KONTAN, Selasa, (7/1).
Sebagaimana diketahui, menurut Deputi Komisioner OJK, Mulya Effendi Siregar, OJK terus mematangkan kriteria SIB. Kelak aturan ini akan difokuskan untuk mengawasi 15 bank besar alias BUKU III (modal inti berkisar Rp 5 triliun-Rp 30 triliun) dan BUKU IV (modal inti diatas Rp 30 triliun).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News