kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BCA: Rasio keuangan terjaga pada tahun lalu


Senin, 08 Februari 2021 / 19:10 WIB
BCA: Rasio keuangan terjaga pada tahun lalu
ILUSTRASI. Nasabah menggunakan atm salah satu bank swasta di jakarta, Senin (5/10). ./pho KONTAN/Caarolus Agus Waluyo/05/10/2020.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus mendorong pertumbuhan kinerja di tengah pandemi Covid-19 salah satunya melalui inisiatif pengembangan digital. 

Hal ini salah satunya tercermin dari jumlah transaksi melalui mobile dan internet banking terus bertumbuh dengan pesat, yakni sebesar 50,7% secara tahunan atau YoY. Pada tahun 2020, BCA memproses lebih dari 30 juta transaksi per hari secara rata-rata, atau naik 18,3% dari tahun 2019.  

Adapun, seiring dengan positifnya pertumbuhan likuiditas terutama dana pihak ketiga (DPK) yang meningkat 19,3% menjadi Rp 840,8 triliun di tahun 2020. BCA mampu mencetak pendapatan bunga yang lebih tinggi dari aset treasury, sehingga mengompensasi imbal hasil (yield) dan outstanding kredit yang menurun. 

Baca Juga: Bank BCA targetkan kredit tumbuh 4%-5% pada tahun 2021

Selain itu, sejalan dengan tren penurunan suku bunga acuan dari Bank Indonesia, BCA mampu menurunkan suku bunga produk dana pihak ketiga, yang mana berdampak pada beban bunga yang lebih rendah. Oleh karena itu, BCA mampu mempertahankan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih di 2020, yakni naik 7,3% menjadi Rp 54,5 triliun. 

Di sisi lain, pendapatan non-bunga menurun tipis 0,5% menjadi Rp 20,2 triliun. Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp 74,8 triliun, atau meningkat hingga 5,1%. Beban operasional tercatat sebesar Rp 29,3 triliun, atau 3,1% lebih rendah dari tahun 2019, diakibatkan terhambatnya sebagian kegiatan operasional di saat pandemi. 

Oleh karena itu PPOP meningkat hingga 11,2% menjadi Rp 45,4 triliun pada tahun 2020, sehingga dapat menjadi penyangga yang memadai untuk mengantisipasi kebutuhan biaya pencadangan. 

BCA membukukan biaya pencadangan sebesar Rp 11,6 triliun, atau naik 152,3%. Secara keseluruhan, laba bersih tercatat sebesar Rp 27,1 triliun, menurun 5% dibandingkan laba bersih tahun 2019 yang sebesar Rp 28,6 triliun.

Baca Juga: Laba BCA (BBCA) turun 5% jadi Rp 27,1 triliun sepanjang tahun 2020

Meskipun terdapat berbagai tantangan di tahun 2020, rasio keuangan BCA tetap berada di posisi yang kokoh dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tercatat sebesar 25,8%, lebih tinggi dari ketetapan regulator, dan loan to deposit ratio (LDR) tetap terjaga pada tingkat yang sehat yakni sebesar 65,8%. 

Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) terjaga pada tingkat yang bisa ditoleransi sebesar 1,8%, dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 1,3%, didukung oleh relaksasi kebijakan restrukturisasi. Normalisasi restrukturisasi kredit akan menjadi fokus BCA pada tahun 2021. 

Sebagai tambahan, rasio pengembalian terhadap aset (return on asset/ROA) tercatat sebesar 3,3%, dan rasio pengembalian terhadap ekuitas (return on equity/ROE) sebesar 16,5% pada tahun 2020.    

“Segala tantangan di tahun 2020 telah membuktikan pentingnya fokus dan strategi perbankan untuk mengembangkan platform digital, yang mana secara khusus telah membuat BCA siap menghadapi kondisi yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19, termasuk dampaknya pada pembatasan sosial dan mobilitas," terang Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Tahun 2020, Senin (8/2).  

"Perbankan transaksi yang merupakan lini bisnis utama BCA, justru memperoleh perhatian yang lebih besar dari nasabah dan pemangku kepentingan lainnya. Kami mempelajari wawasan baru serta mendapatkan pengalaman berharga untuk melayani nasabah dengan lebih baik lagi,” kata dia.

Baca Juga: Simpanan nasabah jumbo di bank melandai

Jahja menambahkan, sejak awal mula pandemi, BCA telah mengambil berbagai langkah untuk melindungi karyawan dan nasabah dari imbas pandemi COVID-19. 

Inisiatif tersebut termasuk ozonisasi disinfektan secara berkala, menegakkan disiplin protokol kesehatan, mendukung kebijakan work-from-home dari pemerintah, menerapkan pembagian operasional kerja (split operation), pemasangan terminal hand sanitizer, penerapan penilaian mandiri atas risiko COVID-19 bagi karyawan dan pengunjung, dan menyelenggarakan edukasi bagi karyawan secara virtual. 

Untuk komunitas, program CSR BCA melalui "Bakti BCA” menyediakan bantuan sosial, donasi alat kesehatan, dan kebutuhan dasar masyarakat. BCA selalu menjunjung tinggi nilai-nilai untuk menjadi responsible corporate citizen. 

Selanjutnya: BCA Syariah bidik pembiayaan tumbuh hingga 8% tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×