kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

BCA: Rasio keuangan terjaga pada tahun lalu


Senin, 08 Februari 2021 / 19:10 WIB
BCA: Rasio keuangan terjaga pada tahun lalu
ILUSTRASI. Nasabah menggunakan atm salah satu bank swasta di jakarta, Senin (5/10). ./pho KONTAN/Caarolus Agus Waluyo/05/10/2020.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus mendorong pertumbuhan kinerja di tengah pandemi Covid-19 salah satunya melalui inisiatif pengembangan digital. 

Hal ini salah satunya tercermin dari jumlah transaksi melalui mobile dan internet banking terus bertumbuh dengan pesat, yakni sebesar 50,7% secara tahunan atau YoY. Pada tahun 2020, BCA memproses lebih dari 30 juta transaksi per hari secara rata-rata, atau naik 18,3% dari tahun 2019.  

Adapun, seiring dengan positifnya pertumbuhan likuiditas terutama dana pihak ketiga (DPK) yang meningkat 19,3% menjadi Rp 840,8 triliun di tahun 2020. BCA mampu mencetak pendapatan bunga yang lebih tinggi dari aset treasury, sehingga mengompensasi imbal hasil (yield) dan outstanding kredit yang menurun. 

Baca Juga: Bank BCA targetkan kredit tumbuh 4%-5% pada tahun 2021

Selain itu, sejalan dengan tren penurunan suku bunga acuan dari Bank Indonesia, BCA mampu menurunkan suku bunga produk dana pihak ketiga, yang mana berdampak pada beban bunga yang lebih rendah. Oleh karena itu, BCA mampu mempertahankan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih di 2020, yakni naik 7,3% menjadi Rp 54,5 triliun. 

Di sisi lain, pendapatan non-bunga menurun tipis 0,5% menjadi Rp 20,2 triliun. Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp 74,8 triliun, atau meningkat hingga 5,1%. Beban operasional tercatat sebesar Rp 29,3 triliun, atau 3,1% lebih rendah dari tahun 2019, diakibatkan terhambatnya sebagian kegiatan operasional di saat pandemi. 

Oleh karena itu PPOP meningkat hingga 11,2% menjadi Rp 45,4 triliun pada tahun 2020, sehingga dapat menjadi penyangga yang memadai untuk mengantisipasi kebutuhan biaya pencadangan. 

BCA membukukan biaya pencadangan sebesar Rp 11,6 triliun, atau naik 152,3%. Secara keseluruhan, laba bersih tercatat sebesar Rp 27,1 triliun, menurun 5% dibandingkan laba bersih tahun 2019 yang sebesar Rp 28,6 triliun.

Baca Juga: Laba BCA (BBCA) turun 5% jadi Rp 27,1 triliun sepanjang tahun 2020

Meskipun terdapat berbagai tantangan di tahun 2020, rasio keuangan BCA tetap berada di posisi yang kokoh dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tercatat sebesar 25,8%, lebih tinggi dari ketetapan regulator, dan loan to deposit ratio (LDR) tetap terjaga pada tingkat yang sehat yakni sebesar 65,8%. 

Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) terjaga pada tingkat yang bisa ditoleransi sebesar 1,8%, dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 1,3%, didukung oleh relaksasi kebijakan restrukturisasi. Normalisasi restrukturisasi kredit akan menjadi fokus BCA pada tahun 2021. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×