Reporter: Mona Tobing |
JAKARTA. Sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, perolehan laba PT Adira Dinamika Multifinance (Adira Finance) turun 8,3% dibandingkan periode sama setahun lalu. Penurunan terjadi karena beban perseroan naik hingga 54%.
Laba Adira Finance turun menjadi Rp 1,1 triliun dari Rp 1,2 triliun pada periode yang sama tahun 2011. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan kemarin. Adira Finance mencatatkan kenaikan beban 54% menjadi Rp 3,43 triliun dari Rp 2,23 triliun.
Beban perseroan melonjak karena rasio pencadangan kerugian naik hingga 124% dari Rp 277 miliar menjadi Rp 509 miliar.
Meski pencadangan kerugian naik, Direktur Manajemen Resiko Adira Finance Ho Lioeng Min mengatakan, kualitas aset perseroan masih terbilang stabil. Angka non perfoaming loans (NPL) Adira Finance pada 9 bulan ini berada di level 1,4%.
Di sisi lain, beban bunga melonjak hingga 145% dari Rp 341,5 miliar menjadi Rp 836,9 miliar. Pasalnya, perseroan selama setahun terakhir memperbesar komposisi pendanaan dari pasar modal. Pada triwulan IV, perseroan berencana akan menerbitkan obligasi dan sukuk.
"Target kami Rp 9 triliun dan sudah termasuk sukuk sebesar Rp 1 triliun. Rencananya untuk pembiayaan tahun depan," kata I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance pada Rabu (22/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News