Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
BCA akan melakukan peluncuran atau soft opening Bank Digital BCA pada paruh kedua tahun ini. Saat ini, perseroan masih terus mempersiapkan layanan dan produk-produk digital yang akan diusung anak usahanya tersebut. “Soft opening akan diadakan secara internal dulu, untuk aplikasi yang kita siapkan saat ini,” kata Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim
Saat ini, Bank Royal sudah memiliki modal inti sebesar Rp 1,3 triliun setelah tahun lalu mendapat injeksi modal Rp 1 triliun dari BCA. Saat diakuisisi pada November 2019, modal intinya masih Rp 319,7 miliar.
Baca Juga: Inilah kondisi terkini 7 bank yang dalam audit OJK oleh BPK lemah pengawasannya
Modal inti Bank Royal saat ini masih di bawah ketentuan batas minimum yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam regulasi barunya yakni Rp 3 triliun. Dalam Peraturan OJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, regulator itu memberikan waktu bagi bank untuk memenuhi modal inti tersebut paling lambat Desember 2022.
Vera mengatakan, Bank Royal tidak diwajibkan memenuhi batasan modal inti tersebut. Pasalnya, bank tersebut merupakan bagian dari BCA yang merupakan bank umum kelompok usaha (BUKU) IV sehingga manajemen risikonya terintegrasi langsung dengan induknya. Untuk saat ini, permodalan Bank Royal dinilai sudah cukup.
Bank Artos juga masih mempersiapkan konsep bank digital yang akan diusung. Namun yang pasti, Tjit Siat Fun, Direktur Kepatuhan Bank Artos bilang, pihaknya bakal berkolaborasi dengan para pelakua ekonomi digital.
Baca Juga: Bank BTN berhasil duduki Top 3 ASEAN Corporate Governance Scorecard
Kolaborasi dengan para pelaku ekonomi digital dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berubah, sekaligus menopang visi ekonomi digital dan seluruh ekosistemnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News