Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
Indra bilang selama ini dalam mengelola aset investasinya sebagian besar melakukan sebagian besar melakukan swakelola. Meskipun, ada beberapa juga investasi yang melalui MI.
Penerapan investasi di Dapenbun pun menerapkan strategi konservatif yang moderat dengan penempatan ke aset investasi yang likuid. Ditambah, saat ini pihaknya sedang reprofiling ke investasi portofolio berbasis pendapatan tetap.
Sedikit berbeda, Direktur Investasi Dapen Telkom Siti Rakhmawati saat ini belum mau berkomentar lebih lanjut terkait rencana kementerian BUMN tersebut. Ia bilang belum ada pembahasan karena belum ada arahan dari pendiri.
“Dana pensiun hanya eksekutor. Kebijakan ada di pendiri dana pensiun yang menanggung risiko pendanaan,” ujarnya.
Sebelumnya, Pengurus Bidang Investasi Dapen BNI Bedie Roesnadi menyebut bahwa rencana aset yang bakal diintegrasikan diharapkan punya dampak positif dalam hal pengawasan investasi.
“Utamanya kewajiban ke peserta khususnya Manfaat Pensiun tidak mengalami kendala, untuk itu perlu dukungan regulasi dari otoritas,” ujarnya.
Dana kelolaan investasi milik Dapen BNI per akhir tahun 2021 sendiri sekitar Rp 7 triliun dengan pertumbuhan antara 2% hingga 3% per tahun. Alokasi Aset Investasi pun sebagian besar ditempatkan pada aset Inti seperti obligasi dan penempatan pada bank sekitar 55%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News