kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Begini visi Nadiem Makarim soal inklusi keuangan


Senin, 22 Juli 2019 / 13:27 WIB
Begini visi Nadiem Makarim soal inklusi keuangan


Reporter: Agustinus Respati | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. GoJek milik PT Aplikasi Karya Anak Bangsa memiliki tekad untuk menjadi salah satu pendukung inklusi finansial di Indonesia. Pada Senin (22/7), CEO GoJek Nadiem Makarim mengatakan bahwa definisi dari inklusi finansial menurut GoJek sendiri adalah kesempatan untuk berpartisipasi dan menerima akses bagi berbagai macam layanan keuangan.

Nadim menambahkan, mendukung inklusi finansial ini sudah dilakukan dengan menyebar GoPay. GoPay adalah layanan dompet digital yang dikembangkan GoJek sejak 2016. Menurut Nadiem, memberikan akses GoPay pada seorang anak SMP yang belum memiliki rekening bank adalah salah satu bentuk inklusi finansial.

“Itu merupakan salah satu kemerdekaan keuangan, itu termasuk financial inclution,”ujar Nadim.

Dia menambahkan kemerdekaan perputaran uang tersebut adalah inklusi finansial. Kemerdekaan dan kebebasan perputaran uang tersebut terjadi karena adanya transparansi atas transaksi tersebut. Dengan demikian, melalui data transaksinya, GoJek bisa menawarkan hal lain kepada pelanggan tersebut. 

Penawaran tersebut dapat berupa penawaran perbankan atau layanan dari partner dan mitra GoJek dari data transaksi yang sudah ada. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan pelanggan juga mengakses lain, misalnya kredit dan asuransi.

Menurut Nadiem, salah satu ketidakadilan yang terjadi di Indonesia saat ini adalah banyaknya orang yang ingin mengakses bermacam layanan keuangan, tetapi tidak bisa. Penyebabnya tidak lain karena ketiadaan data dan tidak ada riwayat transaksinya. Hal ini mempersulit orang untuk mengakses layanan tersebut.

Padahal orang yang bekerja pada sektor informal juga terpercaya, dan punya pendapatan yang baik. Menurut datanya, banyak sekali pekerja informal justru pendapatannya lebih stabil dari pekerja kantoran.

“Jadi itu tidak adil kalau mereka jadi terdiskriminasi,” tambah Nadim.

Maka dari itu GoPay dan Gojek berupaya melalui ekosistem dan semua merchant-nya ingin merambah inklusi keuangan dan inklusi akses ke seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×