Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank J Trust Indonesia menganggarkan belanja modal atau capital expenditure tahun 2016 di bawah Rp 100 miliar. Jika membandingkan dengan bujet tahun sebelumnya, anggaran belanja modal tersebut sedikit meningkat.
Menurut Direktur Utama Bank J Trust Ahmad Fajar, belanja modal tersebut sebagian besar akan dianggarkan untuk membangun dan mengembangkan jaringan teknologi informasi (TI). Dia menjelaskan, pada tahun 2016, bank berkode saham BCIC tersebut juga berniat melakukan ekspansi anorganik, lewat pendirian perusahaan di bidang pembiayaan (multifinance).
Kelak perusahaan pembiayaan ini akan fokus menggarap pembiayaan sektor pertanian dan kendaraan bermotor. Untuk pendirian perusahaan pembiayaan tersebut, Bank J Trust Indonesia tidak menganggarkan dana sendiri.
Hal tersebut disebabkan dana pendirian multifinance akan digelontorkan dari perusahaan afiliasinya, salah satunya J Trust Asia. “Secara umum, pada tahun 2016, J Trust induk tidak melakukan penambahan modal, disebabkan hal ini sudah dilakukan pada 2015,” tutur Ahmad, Rabu, (13/01).
Sebagai informasi, pada 2015, induk bank J Trust Indonesia, J Trust Co Ltd sudah menyuntikkan modal Rp 200 miliar dan US$ 25 juta dollar AS. Dari penambahan modal tersebut, pada akhir 2015 rasio kecukupan modal atawa capital adequacy ratio (CAR) Bank J Trust berkisar di level 18%. Sekedar catatan, hingga akhir tahun 2015, bank yang dahulu bernama Bank Mutiara ini memiliki modal inti senilai Rp 1,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News