kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beleid modal bank kecil: Pilih tambah modal sendiri atau diakuisisi bank lain


Rabu, 12 Februari 2020 / 20:40 WIB
Beleid modal bank kecil: Pilih tambah modal sendiri atau diakuisisi bank lain
ILUSTRASI. Selain menambah modal, bank bermodal cekak dapat diakuisisi oleh bank besar agar terlepas dari ketentuan permodalan dari OJK.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Khomarul Hidayat

Asal tahu, jika hingga tenggat 2022 bank tidak bisa memenuhi kewajiban modal Rp 3 triliun tersebut, bank bakal disanksi oleh OJK dengan menurunkan kelas menjadi BPR (bank perkreditan rakyat), pembatasan kegiatan usaha, hingga dipaksa melakukan likuidasi.

“Belum ada diskusi terkait akuisis oleh bank lain dari para pemegang saham,“ kata Direktur Keuangan PT Bank Sahabat Sampoerna Hengky Suryaputra kepada Kontan.co.id.

Meski demikian, Hengky juga mengaku dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun ini, Bank Sampoerna belum punya rencana penambahan modal.

Baca Juga: Virus corona menyengat ekspansi kredit perbankan

“Namun pemegang saham punya komitmen menambah modal. Tahun lalu sudah ada penambahan Rp 265 miliar. Sementara sejak 2011 hingga 2019 sudah ada total penambahan modal mencapai Rp 1,22 triliun,” ujarnya.

Sebagai catatan, pemenuhan modal inti anyar tersebut bakal dilakukan seara bertahap, minimum Rp 1 triliun tahun ini, Rp 2 triliun tahun depan, dan Rp 3 triliun pada 2022. Adapun per September 2019 lalu modal inti Bank Sampoerna tercatat senilai Rp 1,59 triliun.

Presiden Direktur PT Bank Mayora Irfanto Oeij juga menyatakan hal senada. Bank Mayora yang memiliki modal inti Rp 1,11 triliun pada September 2019 lalu ini juga belum punya rencana penambahan modal pada 2020. Pun, belum berminat untuk diakuisisi bank lain.

“Terkait akuisisi kami belum bisa bicara karena itu domain pemegang saham. Sementara untuk tahun ini modal kami sudah di atas ketentuan Rp 1 triliun,” katanya kepada Kontan.co.id.

Adapun sejumlah bank cilik lain tahun ini telah menyatakan bakal melakukan aksi penambahan modal. Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) Fahmi Bagus Mahesa bilang, pihaknya bakal segera menggelar aksi rights issue hingga Rp 1,2 triliun.

Sementara PT Bank Royal Indonesia juga baru saja mendapat modal Rp 1 triliun dari induknya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) awal Februari 2020 lalu. Dengan penambahan modal ini, kini modal inti Bank Royal senilai Rp 1,28 triliun.

Jika mengacu presentasi OJK tadi, Bank Royal sejatinya bisa terlepas dari ketentuan modal Rp 3 triliun pada 2022. Meski demikian, BCA telah berkomitmen untuk meningkatkan modal inti Bank Royal hingga Rp 3 triliun. Akhir Desember 2019 lalu, RUPSLB Bank Royal memutuskan untuk meningkatkan modal dasar dari Rp 748,80 miliar menjadi Rp 3 triliun.

“Modal dasar belum tentu langsung ditempatkan, kita setor nanti sesuai kebutuhan saja,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiatmadja kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Dari efek virus corona sampai Brexit membuat bank belum memacu kredit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×