kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.473   -6,24   -0,08%
  • KOMPAS100 1.155   0,64   0,06%
  • LQ45 915   1,60   0,18%
  • ISSI 226   -0,60   -0,26%
  • IDX30 472   1,43   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,50   0,44%
  • IDX80 132   0,24   0,18%
  • IDXV30 140   1,26   0,90%
  • IDXQ30 158   0,58   0,37%

Bencana alam Palu masih berdampak pada kualitas pembiayaan MTF di awal 2019


Selasa, 11 Juni 2019 / 17:07 WIB
Bencana alam Palu masih berdampak pada kualitas pembiayaan MTF di awal 2019


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mencatatkan rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) di level 0,9% per April 2019. Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo menyatakan nilai ini naik tipis dari posisi yang sama tahun lalu di posisi 0,7%.

"Walau naik, tapi masih aman di bawah 1%. Kenaikan NPF terjadi karena dampak dari bencana alam di Palu. Mengingat pembiayaan MTF terbesar di Palu," ujar Harjanto kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu. 

Anak perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini mencatatkan pembiayaan di Palu sebesar Rp 490 miliar. Hingga saat ini, telah dilakukan restrukturisasi lebih dari Rp 200 miliar. Namun yang yang hapus Buku atau tidak dapat dilanjutkan karena mobil atau orangnya sudah tidak ada senilai Rp 90 miliar.

Meski demikian, Harianto optimis hingga akhir tahun, mampu menjaga kualitas pembiayaan. MTF menargetkan NPF di bawah 1%. Guna mencapai target tersebut Harjanto bilang MTF sudah antisipasi kenaikan rasio NPF naik pasca Lebaran. 

"MTF mengingatkan customer melalui SMS, telepon, penagihan langsung, sosialisasi payment channel dan kasih apresiasi Fiesta Point untuk bayar tepat waktu atau sebelum jatuh tempo," jelas Harjanto.

Ia menyebut, pembiayaan bermasalah saat bulan puasa dan pasca Lebaran disebabkan kondisi keuangan debitur terbatas karena banyaknya pengeluaran. Namun kenaikan pembiayaan macet tersebut tidak berlangsung lama, atau akan kembali normal pada satu bulan berikutnya.

Nasabah MTF diberikan kemudahan membayar kredit dengan mobile collection, yang dilengkapi alat electronic data capture (EDC). Sistem komputerisasi bisa mengetahui data pelanggan secara lengkap, sehingga jika terjadi kredit macet bisa diketahui keberadaan nasabah.

Pada musim Lebaran tahun lalu, NPF MTF meningkat, yakni dari 0,82% pada bulan Mei 2018 menjadi 0,87% pada bulan Juni 2018. Namun MTF tidak ingin kenaikan NPF tahun lalu itu terjadi lagi di tahun ini. MTF berharap level NPF masih berada di angka di bawah 1% pada akhir Juni 2019 atau setelah Lebaran.

Strateginya, pihak MTF akan selektif memilih debitur dan secara intens melakukan penagihan kepada nasabah, dengan mengingatkan pembayaran angsuran secara tepat waktu atau sebelum masa Lebaran tiba.

Asal tahu saja, MTF sudah merealisasikan pembiayaan sebesar Rp 9,1 triliun. Nilai ini tumbuh 3,41% year on year (yoy) dari posisi April 2018 sebesar Rp 8,8 triliun. Harjanto menyebut kinerja ini ditopang oleh pembiayaan fleet consumer, multiguna dan dealer financing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×