kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berencana IPO, Ini Persiapan BCA Digital


Senin, 20 Desember 2021 / 15:13 WIB
Berencana IPO, Ini Persiapan BCA Digital
ILUSTRASI. Bank BCA digital berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BCA digital berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Berbagai langkah telah dipersiapan anak usaha PT Bank Central Asia Tbk ini untuk melenggang ke bursa efek. 

"Seperti yang disampaikan pimpinan BCA terkait adanya rencana pengembangan bisnis jangka panjang untuk BCA Digital, kami akan terus berkoordinasi dengan induk perusahaan termasuk potensi untuk IPO dalam 1 tahun sampai 2 tahun ke depan," kata Direktur Utama BCA Digital Lanny Budiati, Jumat (17/12). 

Selain itu, BCA Digital juga berupaya memperkuat fundamental perusahaan, dari sisi aset dan permodalan. Rencananya, IPO tersebut akan mempertimbangkan dinamika pasar serta perkembangan ekonomi di masa datang. 

"Fokus BCA Digital saat ini adalah mendengarkan suara konsumen dalam mengembangkan fitur-fitur blu sesuai dengan kebutuhan finansial nasabah dan masyarakat Indonesia, sekaligus meningkatkan kualitas produk, serta layanan Blu BCA," terangnya. 

Baca Juga: OJK akan utamakan investor lokal ambil alih bank kecil berkinerja bagus

Tak hanya itu, bank digital ini juga akan terus fokus mengembangkan dan memperluas skala ekosistem digital Blu dengan menggandeng partner di sektor non-bank yang memiliki visi yang sama dan yang sudah menjadi ahli di bidangnya. 

Seperti diketahui, Bank BCA sebelumnya telah menyuntikkan dana sebesar Rp 2,7 triliun untuk memperkuat permodalan BCA digital. Dengan begitu, modal inti BCA digital mencapai Rp 4,03 triliun pada September 2021. 

Pada periode yang sama, aset BCA Digital sebesar Rp 4,88 triliun, atau naik 68,86 secara ytd.

Meski aset naik, tapi perusahaan mencatatkan rugi Rp 38,15 miliar karena beban operasional meningkat. Padahal September tahun lalu bank kantongi laba bersih Rp 41,81 miliar. 

Baca Juga: OJK Tegur Bank Digital yang Sering Goreng Saham, Bisa Bikin Investor Kejeblos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×