Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyampaikan terdapat sejumlah tantangan yang perlu diwaspadai perusahaan asuransi umum terkait lini asuransi properti pada tahun ini.
Ketua Umum AAUI Budi Herawan mengatakan salah satu tantangan yang tetap harus diwaspadai, yaitu adanya kondisi iklim dan risiko bencana alam yang masih tinggi di Indonesia.
"Dengan demikian, dapat berdampak pada potensi klaim besar," katanya kepada Kontan, Sabtu (31/5).
Baca Juga: Penurunan Suku Bunga Dinilai Berdampak Positif ke Asuransi Properti
Tantangan lainnya, Budi bilang adanya ketidakpastian global yang dapat mempengaruhi investasi properti dan pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu, dia menyampaikan perusahaan asuransi umum membutuhkan manajemen risiko yang lebih ketat dan kerja sama dengan sektor terkait untuk memastikan perlindungan yang optimal.
Lebih lanjut, Budi melihat prospek asuransi properti masih cukup menjanjikan tahun ini. Hal itu dipicu adanya dukungan stabilitas ekonomi dan kebijakan moneter yang akomodatif.
Sementara itu, Budi mengatakan secara statistik, AAUI mencatat pendapatan premi lini asuransi properti mengalami penurunan pada 3 bulan pertama tahun ini. Meskipun demikian, dia tetap optimistis bahwa lini asuransi properti masih dapat tumbuh positif secara tahunan.
Baca Juga: Efek Terbatas Suku Bunga Bagi Bisnis Asuransi Properti
Optimisme itu dengan mempertimbangkan dinamika sektor properti, potensi pembangunan proyek-proyek besar, dan sentimen pasar yang membaik.
"Dengan demikian, kami memperkirakan pendapatan premi asuransi properti akan dapat bertumbuh," ungkap Budi.
Sebagai informasi, AAUI mencatat lini asuransi properti membukukan pendapatan premi sebesar Rp 30,36 triliun pada 2024. Nilai itu tumbuh 14,7%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News