kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Berkat kredit perumahan, kredit BTN naik 21% di tahun 2017


Selasa, 13 Februari 2018 / 16:04 WIB
Berkat kredit perumahan, kredit BTN naik 21% di tahun 2017
ILUSTRASI. Transaksi KPR BTN


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatat pertumbuhan pembiayaan mencapai 21,1% secara tahunan atau year on year (yoy) akhir tahun 2017 lalu menjadi Rp 198,99 triliun.

Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, realisasi kredit tersebut terutama didorong lewat penyaluran kredit perumahan serta kredit pemilikan rumah (KPR) baik subsidi maupun non-subsidi.

Maryono menjelaskan, sebagai bank penyalur program satu juta rumah milik pemerintahan Presiden Joko Widodo, kredit perumahan masih mendominasi komposisi pinjaman BTN sepanjang tahun 2017 atau mencapai 90,07% dari total kredit yang disalurkan.

Adapun, per akhir Desember 2017 kredit perumahan yang disalurkan perseroan juga naik 21,14% yoy dari Rp 147,94 triliun menjadi Rp 179,22 triliun.

Di segmen kredit perumahan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) emiten bersandi saham BBTN ini pun terkerek naik sebesar 23,26% yoy dari Rp 117,3 triliun pada triwulan akhir 2016 menjadi Rp 144,58 triliun di periode yang sama tahun berikutnya.

Kenaikan tersebut juga terpantau berada di atas rata-rata industri perbankan. Bank sentral merekam, hingga akhir 2017, pertumbuhan KPR dan KPA industri perbankan nasional hanya sebesar 11,4% yoy. Dengan penyaluran tersebut, BTN juga tercatat masih menguasai pasar KPR di Indonesia dengan pangsa sebesar 36,3%. Kemudian, di segmen KPR Subsidi, Bank BTN menjadi pemimpin pasar dengan pangsa sebesar 95,42%.

Maryono memaparkan, KPR Subsidi mencatatkan laju pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 32,45% yoy dari Rp 56,83 triliun menjadi Rp 75,27 triliun pada Desember 2017. KPR Non-Subsidi pun tercatat naik 14,62% yoy menjadi Rp 69,3 triliun pada akhir 2017 dari Rp 60,46 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Kemudian, kredit konstruksi Bank BTN juga naik 18,98% yoy dari Rp 21,92 triliun menjadi Rp 26,08 triliun pada akhir 2017. Lalu, kredit perumahan lainnya tercatat senilai Rp 8,56 triliun pada Desember 2017.

Sementara itu, kredit non-perumahan di emiten bersandi saham BBTN ini juga terpantau naik sebesar 19,78% yoy dari Rp 16,49 triliun menjadi Rp 19,76 triliun pada kuartal IV/2017.

Kenaikan tersebut ditopang peningkatan kredit konsumer sebesar 1,59% yoy menjadi Rp 4,81 triliun dan kredit komersial sebesar 27,12% yoy menjadi Rp 14,95 triliun pada akhir 2017.

"KPR subsidi tumbuh paling baik, BTN juga masih menjadi penguasa pasar atau market leader dari sisi market share," ujar Maryono di Jakarta, Selasa (13/2). Maryono menambahkan, untuk tahun 2018 pihaknya menargetkan dapat menumbuhkan penyaluran kredit hingga ke 22% sampai 24% dibanding capaian tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×