Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia Tbk cukup lihai dalam menyiasati perlambatan pertumbuhan pembiayaan yang terjadi di sepanjang tahun lalu. Lihatlah, meski piutang pembiayaan konsumen yang dibukukannya tumbuh tipis 2,5%, tetapi labanya berhasil meningkat 17,3%.
Berdasarkan keterangan resmi perseroan, emiten dengan kode BFIN tersebut mengantongi laba sebesar Rp 597,09 miliar hingga akhir tahun lalu. Realisasi itu tercatat tumbuh 17,3% ketimbang tahun sebelumnya, yakni Rp 508,61 miliar.
Perolehan laba nan kinclong tersebut berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen sebesar Rp 1,35 triliun. Diikuti oleh pendapatan sewa pembiayaan Rp 430,73 miliar, pendapatan keuangan Rp 10,81 miliar dan lain-lain Rp 504,35 miliar.
Secara keseluruhan, total pendapatan perseroan sepanjang tahun lalu mencapai Rp 2,29 triliun atau naik 21,6% jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,89 triliun. Sementara, total bebannya meningkat 26,8% menjadi Rp 1,55 triliun.
Padahal, berkaca pada aktivitas usahanya, piutang pembiayaan konsumen tumbuh tipis 2,5% dari Rp 5,31 triliun pada 2013 lalu menjadi Rp 5,44 triliun pada akhir tahun 2014. Beruntung, sewa pembiayaannya melesat 61,4% menjadi Rp 3,11 triliun.
BFI Finance merupakan perusahaan yang fokus pada pembiayaan konsumen. Sekitar 60% dari total pembiayaan mengalir ke mobil bekas, 14% ke mobil baru, dan 9% ke sepeda motor bekas. Sisanya 17% merupakan lini sewa guna usaha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News