kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Mandiri Tunas Finance kantongi laba Rp 233,98 M


Senin, 16 Februari 2015 / 14:44 WIB
Mandiri Tunas Finance kantongi laba Rp 233,98 M
ILUSTRASI. Ingin Liburan Ke Solo, Ini 5 Tempat Wisata yang Menarik untuk Didatangi ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/nz.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 233,98 miliar di sepanjang tahun lalu. Pencapaian itu mencerminkan pertumbuhan 32,71% ketimbang tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pertumbuhan laba ditopang oleh kinerja kinclong bisnis penyaluran pembiayaannya. Pembiayaan baru anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk tersebut tercatat meningkat 27,48%, yaitu dari Rp 11,59 triliun di 2013 silam menjadi sebesar Rp 14,77 triliun hingga akhir tahun lalu.

Realisasi itu jelas bertolak belakang dengan pencapaian industri penjualan mobil baru nasional yang turun 2% di sepanjang tahun lalu. "Pembiayaan mobil baru kami justru tumbuh 37%. Mobil baru mendominasi total penyaluran pembiayaan baru sebanyak 94% atau Rp 13,87 triliun," ujar Ignatius Susatyo Wijoyo, Direktur Utama MTF, Senin (16/2).

Diikuti oleh pembiayaan mobil bekas sebesar Rp 635 miliar. Lini usaha ini berkontribusi negatif terhadap total pertumbuhan pembiayaan perseroan dengan penurunan mencapai 48%. Mobil bekas memang bukan bisnis inti perseroan. Sementara, pembiayaan sepeda motor berkisar Rp 262 miliar atau turun 7%.

Faktor lain yang mendongkrak pertumbuhan laba, menurut Ade Cahyo Nugroho, Wakil Direktur MTF, juga ditopang oleh peningkatan pendapatan berbasis komisi alias fee based.  Kantong fee based perseroan kian gemuk yang berasal dari komisi asuransi kerugian yang diterima perseroan dari jaminan risiko terhadap mobil-mobil baru yang dibiayai.

Beruntung, meski pembiayaan mobil baru memberikan margin tipis, namun dari sisi risiko cukup terukur. Sehingga, perseroan tidak perlu menyisihkan pencadangan yang besar untuk antisipasi risiko. "Walhasil, karena pembiayaan mobil baru mendominasi, fee based kami dapat lebih besar dan risiko lebih rendah," imbuh dia.

Adapun, total pendapatan perseroan mencapai Rp 1,51 triliun pada akhir tahun lalu atau tumbuh 29%. Sedangkan, total bebannya hanya berkisar Rp 1,20 triliun. Rasio kredit macet alias non performing finance (NPF) pun menciut dari 1,16% di 2013 menjadi 1,15% di 2014.

MTF akan mempertahankan strategi fokus pada pembiayaan mobil baru, sembari juga menyasar nasabah-nasabah untuk pembiayaan kendaraan bermotor premium, mobil maupun sepeda motor. "Iklim usaha yang kondusif ini mudah-mudahan bisa kami jaga sampai akhir tahun nanti, sehingga target laba Rp 300 miliar bisa terealisasi," terang Cahyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×