kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.242   -81,00   -0,50%
  • IDX 6.855   23,27   0,34%
  • KOMPAS100 991   2,76   0,28%
  • LQ45 761   1,24   0,16%
  • ISSI 223   0,65   0,29%
  • IDX30 392   0,35   0,09%
  • IDXHIDIV20 456   0,52   0,11%
  • IDX80 111   0,31   0,28%
  • IDXV30 113   -0,07   -0,06%
  • IDXQ30 127   0,22   0,17%

BFIN: Program Strategi Nasional Berdampak Positif bagi Pembiayaan Alat Berat


Rabu, 15 Januari 2025 / 17:20 WIB
BFIN: Program Strategi Nasional Berdampak Positif bagi Pembiayaan Alat Berat
ILUSTRASI. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo). BFI Finance Indonesia menilai program yang dicanangkan pemerintahan Prabowo beri dampak yang baik bagi industri multifinance.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) optimistis berbagai program yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto baik dari program 3 juta rumah hingga swasembada pangan dapat memberikan dampak yang baik bagi industri multifinance, terkhusus yang bergerak di pembiayaan alat berat.

"Meskipun demikian, sejauh ini kami belum melihat dampak yang signifikan bagi kinerja pembiayaan alat berat dengan adanya program pemerintah 3 juta rumah dan swasembada pangan," ucap Corporate Business Head BFI Finance Indonesia Stanly Darisang kepada Kontan, Rabu (15/1).

Terlepas dari adanya program pemerintah, Stanly juga optimistis permintaan pembiayaan alat berat akan terus tumbuh pada 2025. Dia mengatakan para pengusaha diperkirakan akan kembali melakukan investasi untuk peremajaan unit serta peningkatan produksi. Selain itu, tren harga komoditas yang relatif stabil akan menjaga permintaan di segmen alat berat.

Baca Juga: Industri Otomotif Dinilai Butuh Tambahan Insentif

Stanly juga menerangkan bahwa pembiayaan alat berat di BFI Finance cukup terdiversifikasi di berbagai sektor ekonomi sejauh ini. Adapun porsi terbesar berasal dari sektor konstruksi dan pertambangan.

Untuk mendukung pertumbuhan pembiayaan alat berat pada 2025, BFI Finance akan terus melakukan berbagai strategi guna mempertahankan daya tarik produk.

“Kami akan fokus pada valuasi dan target pasar yang tepat, menyediakan aneka promo yang menarik untuk konsumen, kolaborasi dan kerja sama yang baik dengan para mitra bisnis, serta proses kredit yang benar,” ungkapnya.

Adapun BFI Finance mencatatkan angka piutang dikelola atau managed receivables, khusus untuk pembiayaan alat berat, mencapai Rp 2,9 triliun hingga kuartal III-2024. Nilai itu naik sebesar 9%, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Segmen pembiayaan alat berat memakan porsi 12,7% dari total portofolio produk BFI Finance per kuartal III-2024.

Baca Juga: CNAF Buka Peluang untuk Masuk Ekosistem Pembiayaan Sektor Hilirisasi Mineral

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×