kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

BI akan mengutamakan ketahanan dan daya saing perbankan nasional


Jumat, 21 Januari 2011 / 22:28 WIB
BI akan mengutamakan ketahanan dan daya saing perbankan nasional


Reporter: Nina Dwiantika, Bernadette Christina Munthe, Wahyu Satriani | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pada tahun 2011 ini Bank Indonesia (BI) akan menaruh perhatian lebih pada peningkatan ketahanan dan daya saing perbankan nasional. Darmin Nasution Gubernur Bank Indonesia mengungkapkan hal ini secara terbuka dalam acara Banker Dinners Jumat (21/1) malam. Bos bank sentral ini menyatakan ada tujuh poin yang akan diperhatikan.

Pertama, peningkatan permodalan dan kelembagaan serta daya saing perbankan nasional dengan mempercepat proses konsolidasi untuk menyongsong penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN.

"Sementara itu yang kedua adalah mendorong pertumbuhan sektor UMKM yang produktif dan meningkatkan efisiensi dengan mendorong net interest margin (NIM) perbankan ke arah yang lebih rendah, efisien dan kondusif bagi dunia usaha khususnya sektor UMKM," ujar Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia, Jumat (21/1).

Ketiga, partisipasi dalam meningkatkan akses dan keterhubungan masyarakat dengan jasa keuangan atau unfinanced persons maupun lembaga perbankan atau unbanked person.

Keempat, penguatan tata kelola untuk mencegah pengambilan risiko secara berlebihan bagi eksekutif. Oleh karenanya, diperlukan tatanan pemberian kompensasi atau remunerasi bagi eksekutif bank yang tetap kondusif bagi pengembangan profesionalisme dan integritas para bankers.

Kelima, penguatan perekonomian daerah, dan lebih mendorong daya saing serta kelembagaan bank pembangunan daerah (BPD), sehingga dapat lebih efektif melaksanakan fungsinya sebagai agent of development di daerah.

Keenam, penguatan daya saing dan peran bank perkreditan rakyat (BPR) pada sektor UMKM dan masyarakat di wilayah operasionalnya.

Ketujuh, peningkatan kualitas industri perbankan syariah nasional, terutama pada 3 aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pemenuhan jumlah dan penguatan kualitas SDM, pemberian intensif yang tepat, terutama berbentuk regulasi yang kondusif dan penguatan inovasi produk dan infrastruktur industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×