Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Pada kuartal I 2021, outstanding kartu kredit Bank Mandiri tercatat sebesar Rp 2,1 triliun atau meningkat 2,4% dari periode kuartal IV 2020. Namun, secara tahunan atau year on year (YoY) masih mengalami kontraksi sebesar 16,1%. Kartu kredit menyumbang porsi 13% terhadap total kredit konsumer bank ini.
Bank Mandiri menargetkan baki debet kartu kredit tahun ini bisa tumbuh di atas 6%. Pasalnya, transaksi kartu kredit perseroan hingga April 2021 sudah mulai meningkat dibandingkan dengan akhir 2020.
Berdasarkan data BI, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) SBDK perbankan telah menurun sebesar 174 bps (yoy) menjadi 8,9% pada Maret 2021. Kelompok Bank BUMN mencatatkan penurunan SBDK yang paling dalam di antara kelompok bank lainnya yaitu sebesar 270 bps (yoy) pada Maret 2021, sementara SBDK kelompok bank lainnya masih menurun secara terbatas.
Baca Juga: Ketua Bank Himbara klaim tak ada pelanggaran pada pengenaan tarif transaksi ATM Link
Namun, penurunan SBDK tersebut belum diikuti dengan penurunan suku bunga kredit baru secara sepadan yaitu hanya menurun sebesar 59 bps (yoy) pada periode yang sama. Berdasarkan kelompok bank, kelompok BPD, BUSN dan bank BUMN mencatatkan penurunan suku bunga kredit baru yang masih sangat rendah, yaitu masing masing sebesar 34 bps (yoy), 52 bps (yoy) dan 55 bps (yoy).
Sementara itu, kelompok KCBA mengalami penurunan suku bunga kredit baru paling signifikan yaitu sebesar 158 bps (yoy). Hal tersebut mendorong suku bunga kredit baru untuk kelompok BPD dan BUSN berada pada level tertinggi dibanding kelompok bank lainnya yaitu masing-masing sebesar 10,05% dan 9,32%.
Sementara itu, suku bunga kredit baru bank BUMN dan KCBA tercatat masing-masing sebesar 8,70% dan 5,34%.
Selanjutnya: KPPU benarkan ada laporan masuk terkait kartel tarif ATM Link
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News