Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan perbankan dan pengelola jalan tol akan mensukseskan program elektronifikasi jalan tol.
Nantinya pada Oktober 2017 seluruh ruas tol di Indonesia diharapkan bisa menggunakan uang elektronik sebagai media transaksi.
Herry Trisaputra Zuna, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengatakan untuk mensukseskan implementasi elektronifikasi jalan tol Kementerian PUPR akan menerbitkan regulasi yang mewajibkan transaksi non tunai di jalan tol.
"Penerbitan peraturan akan memberi ruang transisi yang memadai bagi pengguna jalan tol perbankan dan BUJT," ujar Herry, Selasa (15/8).
Nantinya masa transisi ini akan memberikan ruang untuk mempersiapkan alih fungsi SDM dengan pelatihan yang memadai.
BPJT dan BI juga mendorong keterlibatan perbankan sebagai penyedia layanan non tunai di jalan tol untuk meniadakan ekslusifitas.
Untuk itu, BI akan mengimplementasi interkoneksi dan interoperabilitas uang elektroik melalui konvergensi Secure Access Module (SAM) multi applet.
Hal ini diharapkan bisa meningkatkan efisiensi transaksi non tunai di jalan tol.
Perbankan nantinya akan memperluas cakupan penjualan kartu uang elektronik di gardu tol dan menambah paling sedikit 30 titik top up dari saat ini yang hanya berjumlah 21 titik.
Dengan ini diharapkan masyarakat bisa lebih mudah untuk melakukan fasilitas top up isi ulang uang elektronik.
Nantinya BPJT juga akan menjaga komposisi gardu tol non tunai dan hybid (non tunai dan tunai) secara bertahap ke posisi 70%:30%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News