Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengungkap pihaknya telah menantikan penerapan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) sejak 20 tahun lalu. Terkait hal itu, Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan dengan GPN dipastikan transaksi non tunai akan jauh lebih efisien.
Menurut Mirza, salah satu efisiensi yang bisa dilakukan yakni pada jumlah mesin electronic data capture (EDC). Bank sentral mengatakan, jika sebelumnya dalam satu merchant terdapat 5 mesin EDC, maka dengan adanya GPN jumlahnya bisa berkurang menjadi 2.
Selain itu, biaya merchant discount rate (MDR) dalam transaksi dengan menggunakan kartu debet melalui mesin EDC juga diturunkan. Dus, dengan demikian, merchant dan masyarakat dapat sama-sama terbantu.
"Diharapkan ada MDR yang lebih rendah bisa jadi lebih efisien dan bisa bantu masyarakat," katanya di Jakarta, Rabu (6/12). Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sekaligus Ketua Himpunan bank milik negara (Himbara) Maryono mengatakan pihaknya telah siap untuk mengikuti GPN.
Maryono menyebut bank-bank BUMN telah siap melakukan pendistribusian kartu debit berlogo Garuda Merah. Rencananya awal Januari 2018 kartu debit tersebut sudah bisa dibagikan kepada para nasabah.
“Saya kira Himbara sudah siap untuk mengimplementasikan GPN. Kita terus sesuaikan untuk perubahan kartu, karena perubahan logo akan kita sesuaikan seperti keinginan BI. Karena itu kartunya akan satu dan bisa dilakukan di semua bank termasuk Himbara,” ujar Maryono.
Menurut Maryono, meski dengan diberlakukannya GPN tarif transaski hanya dikenakan 1% dari sebelumnya 2%-3%, namun hal tersebut tidak akan menurunkan profit bank. Pasalnya, dengan adanya penurunan tarif tersebut, akan membuat transaksi masyarakat menggunakan kartu debit meningkat signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News