kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Kredit Perbankan Capai Rp 5.848,7 Triliun Per Maret 2022


Rabu, 04 Mei 2022 / 15:30 WIB
BI: Kredit Perbankan Capai Rp 5.848,7 Triliun Per Maret 2022


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan semakin agresif menjalankan fungsi intermediasi. Hingga kuartal I 2022, Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan tumbuh 6,4% year on year (yoy) menjadi Rp 5.848,7 triliun.

Akselerasi pertumbuhan kredit utamanya bersumber dari golongan debitur perorangan. Kredit kepada perorangan tumbuh 8,4% yoy menjadi Rp 2.847,8 triliun pada tiga bulan pertama 2022.

Sementara itu, pertumbuhan kredit kepada korporasi sedikit melambat dari 6,0% pada Februari 2022 menjadi 5,8% yoy di Maret 2022. Adapun total penyaluran kredit ke segmen korporasi  mencapai Rp 2.957,6 triliun pada kuartal pertama 2022.

Gubernur BI Perry Warjiyo memproyeksikan,  pertumbuhan kredit perbankan di tahun 2022 masih di kisaran 6% hingga 8%. Sedangkan himpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan diperkirakan naik 7% hingga 9% pada tahun ini.  

“Sebab, baik penawaran maupun permintaan kredit mengalami perbaikan. Dari sisi penawaran perbankan terjadi perbaikan, tak hanya suku bunga tapi likuiditas yang berlebih. Lending standar juga terus mengalami perbaikan, dalam arti, appetite bank dalam salurkan kredit makin baik dan meningkat,” ujar Perry, belum lama ini.

Baca Juga: BI: Kredit Tumbuh di Kisaran 6%-8% pada 2022

Dari sisi permintaan, BI melihat, kondisi korporasi terus menunjukkan perbaikan. Seluruh korporasi yang BI pantau, dari korporasi publik maupun besar, seluruhnya menunjukkan penjualan yang meningkat. Begitupun belanja modal korporasi yang terus meningkat.

"Maka secara keseluruhan kredit akan tumbuh 6% sampai 8% untuk keseluruhan tahun 2022. Pertumbuhannya akan ikuti pola pertumbuhan ekonomi, tapi secara keseluruhan akan terus meningkat sejalan makin peningkatan mobilitas masyarakat,” tutur Perry.  

Pertumbuhan kredit akan datang dari sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, terutama berbasis orientasi ekspor yang didukung kenaikan harga komoditas ekspor. Lantaran sektor ini menunjukkan perbaikan baik dari sisi dunia usaha maupun penyaluran kredit.  

Juga sektor yang sejalan peningkatan mobilitas seperti industri makanan minuman maupun perdagangan, baik eceran maupun besar. Lalu, sektor transformasi dan logistik yang terus mengalami perbaikan.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyebut, permintaan kredit lebih sustain (berkelanjutan). Sebab, secara supply maupun demand kredit telah terjadi peningkatan.

BI memantau 499 perusahaan yang telah menunjukkan peningkatan penjualan. Begitupun dengan belanja modal yang terus mengalami perbaikan. Seiring dengan peningkatan penjualan, permintaan kredit modal kerja ikut terangkat.

Sedangkan, peningkatan belanja modal ikut mendorong permintaan kredit investasi. Di sisi lain, perbankan makin nyaman memberikan kredit ke sektor usaha.

Baca Juga: Geber Ekspansi, Perbankan Ramai Terbitkan Surat Utang di Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×