Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan kredit pada 2018 bisa mencapai 12% secara tahunan atau year on year (yoy). Hal ini melihat beberapa indikator ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Perry Warjiyo, Gubenur BI bilang untuk memproyeksi pertumbuhan kredit, bank menggunakan indikator pertumbuhan ekonomi dan inflasi. "Caranya dengan menambah persentasi pertumbuhan kredit dengan inflasi kemudian hasilnya dikali 1,6%," kata Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Jumat (25/5).
Sebagai gambaran saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia terakhir tercatat 5,15% dan inflasi 3,5% dengan data ini BI optimistis target pertumbuhan kredit di akhir tahun bisa tercapai.
BI mengakui, siklus finansial memang biasanya mengikuti ekonomi. Dengan pertumbuhan kredit terakhir yang sekitar 8%, hal ini dapat dimaklumi karena memang pertumbuhan ekonomi masih belum terlalu kencang.
Saat ini, BI mencatat siklus keuangan masih belum bisa mengikuti apalagi mendorong siklus ekonomi. Perry bilang dengan jabatan barunya sebagai gubernur BI, ia akan benar benar mendorong pertumbuhan bisnis properti.
Maklum, bisnis properti memiliki dampak ikutan yang cukup besar untuk menggerakkan sektor lain misalnya semen dan konstruksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News