kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.783   12,00   0,08%
  • IDX 7.487   7,88   0,11%
  • KOMPAS100 1.159   4,22   0,37%
  • LQ45 919   5,86   0,64%
  • ISSI 226   -0,48   -0,21%
  • IDX30 474   3,57   0,76%
  • IDXHIDIV20 571   3,72   0,66%
  • IDX80 132   0,67   0,51%
  • IDXV30 140   1,16   0,83%
  • IDXQ30 158   0,67   0,43%

BI Perpanjang Insentif DP 0% Untuk KPR, Begini Respons Perbankan


Senin, 23 Oktober 2023 / 18:50 WIB
BI Perpanjang Insentif DP 0% Untuk KPR, Begini Respons Perbankan
ILUSTRASI. Pembangunan perumahan baru di Depok, Jawa Barat, Senin (16/10/2023). BI Perpanjang Insentif DP 0% Untuk KPR, Apakah Perbankan Masih Butuh?


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengimbangi keputusannya menaikkan suku bunga acuan dengan insentif untuk kredit properti. Industri properti memang menjadi sektor yang paling terdampak kenaikan suku bunga.

Untuk itu, BI melanjutkan pelonggaran rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) kredit/pembiayaan properti menjadi paling tinggi 100% untuk semua jenis properti, antara lain rumah tapak, rumah susun, dan ruko/rukan atau bisa disebut dengan DP 0%.

Adapun, kelonggaran tersebut berlaku bagi bank yang memenuhi kriteria NPL atau NPF tertentu. Harapannya, perpanjangan tersebut bisa mendorong pertumbuhan kredit sektor properti.

“Dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko, berlaku efektif 1 Januari sampai 31 Desember 2024,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, pekan lalu.

Baca Juga: Simak Prospek dan Rekomendasi Saham Sektor Properti Saat Suku Bunga Acuan Naik

Meskipun demikian, perpanjangan insentif tersebut tampaknya tak bakal dapat memacu kinerja penyaluran kredit properti. Beberapa bankir bahkan menilai penyaluran KPR tak akan melesat atau paling banter hanya tumbuh datar.

Corporate Secretary PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Ramon Armando misalnya mengatakan, sejatinya saat ini pihaknya melihat permasalahan masyarakat dalam membeli rumah bukan pada DP melainkan angsuran.

Ambil contoh, Bank BTN sudah sejak lama menerapkan DP 0%, tapi Ramon bilang selama ini nasabah lebih banyak memilih DP KPR di antara 10% hingga 20%.

“Kalau DP di Indonesia keluarga masih bisa patungan, tapi kalau angsuran tidak mungkin patungan terus,” ujar Ramon, Senin (23/10).

Baca Juga: Pengembang Semakin Mengandalkan Pendapatan Rutin


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×