Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, pertumbuhan kredit sampai akhir 2017 hanya sebesar 8%-10%. Proyeksi ini lebih rendah dibanding proyeksi awal yaitu 10%-12%.
Dody Budi Waluyo, Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI bilang pertumbuhan kredit yang cukup rendah ini disebabkan oleh beberapa faktor.
"Salah satunya adalah karena permintaan kredit yang masih rendah," kata Dody ketika ditemui dalam acara Economic and Banking Outlook, Kamis (5/10).
Selain itu menurut Dody, tren pertumbuhan kredit yang masih rendah ini disebabkan karena saat ini ada beberapa alternatif pembiayaan yang berasal dari luar industri keuangan.
BI mencatat, untuk pembiayaan dari pasar modal, pada tahun ini justru tumbuh diatas pertumbuhan kredit yaitu mencapai 50% secara tahunan atau year on year (yoy).
Hal ini tidak mengherankan karena beberapa debitur saat ini mulai beralih ke pembiayaan seperti surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN), penjualan saham perdana atau initial public offering (IPO), dan penerbitan obligasi.
Meskipun pada tahun ini, pertumbuhan kredit masih rendah, BI optimis pada tahun depan bisa membaik. Pada tahun depan diproyeksi pertumbuhan kredit bisa mencapai 10%-12%. Hal ini seiring dengan target pertumbuhan ekonomi yang membaik pada tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
