kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

BI sosialisasi uang elektronik di 9 kota


Senin, 16 Juni 2014 / 17:41 WIB
BI sosialisasi uang elektronik di 9 kota
ILUSTRASI. Srimulat: Hil yang Mustahal, salah satu film yang dibintangi aktor Bio One, pemeran Dullah dalam film bioskop baru Balada Si Roy.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bank Indonesia kini tengah gencar melakukan sosialisasi agar masyarakat lebih banyak menggunakan uang elektronik. Hal ini dilakukannya dengan menyiapkan program yang diberi nama less cash society untuk diujicobakan di sejumlah kota di Indonesia.

"Kita akan me-launch non cash masuk ke kampus dan ke sektor transportasi," kata Rosmaya, Direktur Eksekutif Sistem Pembayaran Bank Indonesia saat hadir dalam peluncuran kerja sama e-ticketing antara PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek dengan 3 Bank BUMN, Senin (16/6).

Rencananya akan ada 9 kota yang menjadi target sosialisasi pada bulan September nanti. Kesembilan kota itu adalah Jakarta, Medan, Palembang, Padang, Bali, Surabaya, Semarang, Makassar dan Banjarmasin. Untuk tahap awal nanti sosialisasi akan dilakukan dengan menerapkan sistem pembayaran biaya pendidikan dalam bentuk non tunai.

Menurutnya pengurangan penggunaan uang dalam bentuk tunai ini sengaja dilakukan sebagai persiapan menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlangsung mulai tahun depan. Kata Romasya, selain bisa lebih mudah melihat kemana aliran uang penggunaan uang non cash dalam jumlah kecil juga membuat pihaknya sebagai regulator tak perlu terlalu banyak mencetak uang kecil.

"Tahun depan sudah menghadapi mea tentunya sektor pembayar harus ditingkatkan secara teknologi tentu kami membutuhkan partisipasi perbankan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×