kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI: Visa harus tanggung jawab


Rabu, 20 Maret 2013 / 16:08 WIB
BI: Visa harus tanggung jawab
ILUSTRASI. Pengendara melintasi genangan di kawasan Palmerah, Jakarta, Senin (25/10/2021). Cuaca hari ini di Jabodetabek cerah berawan hingga hujan petir, menurut ramalan BMKG. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.


Sumber: KOMPAS.com | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Direktur Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Boedi Armanto mengatakan, pihak Visa harus bertanggung jawab soal pencurian data nasabah kartu kredit Bank Mandiri.

"Dari informasi kami, di sistem kami tidak ada yang kena fraud. Ini memang data kartu kredit tersebut di-copy dan disalahgunakan di luar negeri. Seharusnya Visa yang bertanggung jawab," kata Boedi saat ditemui di Hotel Merlynn Park Jakarta, Rabu (20/3/2013).

Menurut Boedi, seluruh kartu kredit di perbankan Indonesia sudah dilengkapi dengan sistem chip yang dijamin keamanannya. Sementara di luar negeri, masih ada yang menggunakan sistem magnetic stripe yang keamanannya di bawah kartu kredit yang ber-chip.

Boedi menduga pencurian data nasabah kartu kredit yang dipakai di mesin EDC (electronic data capture) di gerai Body Shop. Sebab, mesin EDC bisa menyalin data milik pelanggan dan disalahgunakan di luar negeri. Salinan data nasabah tersebut langsung diduplikasi pada kartu kredit baru yang ada di luar negeri.

"Antisipasinya, pihak Visa kalau sudah mendapat laporan itu, ya harus di-block kartu kreditnya," katanya.

Seperti diberitakan, pencurian data nasabah kartu kredit dan kartu debit kembali terjadi. Nasabah Bank Mandiri dan Bank BCA kembali menjadi korban. Data tersebut digunakan untuk membuat kartu kreditĀ  duplikat dan bertransaksi di Amerika Serikat dan Meksiko.

Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan, pihaknya masih melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dugaan pencurian data nasabah tersebut. Sampai saat ini, pihaknya menemukan puluhan nasabah kartu kredit dan kartu debit yang datanya dicuri.

"Kami masih cek soal dugaan itu, apakah itu berasal dari EDC milik Bank Mandiri atau bukan. Kami masih teliti soal ini," kata Zulkifli saat ditemui di kantor PLN Jakarta, Selasa (19/3/2013).

Penyalahgunaan kartu kredit dan kartu debit ini terjadi saat nasabah Bank Mandiri dan bank lainnya (BCA) melakukan transaksi di salah satu gerai ritel fashion, Body Shop, di Indonesia. Rupanya ada oknum yang melakukan pencurian data saat pembeli bertransaksi menggunakan kartu kredit.

Kompas.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×