kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Biaya pengobatan kian tinggi, Sequis ajak berasuransi


Rabu, 24 Januari 2018 / 14:55 WIB
Biaya pengobatan kian tinggi, Sequis ajak berasuransi
ILUSTRASI. Kantor Sequis Life di Semarang


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masalah kesehatan yang populer di Indonesia saat ini adalah penyakit degeneratif atau proses kerusakan organ tubuh yang dipicu berbagai faktor. Antara lain junk food, kurang berolah raga dan penggunaan smart phone berlebihan 20% dari total klaim kesehatan Sequis berasal dari tiga penyakit degeneratif yaitu stroke, jantung dan kanker.

World Health Organization (WHO) mengemukakan bahwa hampir 17 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit degeneratif. Data Kemenkes RI pada 2012 pun memperkirakan jumlah penyakit degeneratif akan mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2030.

Hal ini seiring dengan meningkatnya perubahan gaya hidup, dan gangguan mental akibat berubahnya lingkungan fisik dan modernitas.

Memperingati Hari Gizi Nasional ke-58, PT Asuransi Jiwa Sequis Life mengajak masyarakat untuk memperbaiki gaya hidup dan melindungi diri dengan proteksi asuransi kesehatan.

Pasalnya, ketika berbicara mengenai penyakit degeneratif, erat kaitannya dengan kebutuhan perlindungan asuransi. Hal ini karena biaya medis untuk perawatan di rumah sakit cukup tinggi. Di sisi lain, serangan penyakit degeneratif sering kali tidak disadari oleh penderitanya dan jarang yang melakukan pemeriksaan dini maupun menyiapkan perlindungan diri melalui asuransi kesehatan.

Data terbaru dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebutkan klaim kesehatan sepanjang kuartal ketiga tahun 2017 mencapai Rp 6,84 triliun. Dari data tersebut sebanyak 45,1% berasal dari klaim asuransi kesehatan perorangan.

Ini menandakan bahwa asuransi kesehatan telah menjadi instrumen perlindungan penting sebagai kebutuhan hidup masyarakat Indonesia.

Sequis pun mencatat pembayaran klaim kesehatan sepanjang kuartal 3 tahun 2017 sebesar Rp 167 miliar klaim individual dan Rp 3,2 miliar untuk klaim kumpulan.

Head of Health Claim Department Sequis dr. A.P. Hendratno mengatakan, dari jumlah pengajuan klaim kesehatan yang diterima Sequis sepanjang tahun 2017 terjadi peningkatan jumlah manfaat yang dibayarkan untuk klaim kesehatan yang berasal dari penyakit degeneratif.

"Kami telah membayarkan sekitar 20% dari total klaim kesehatan sepanjang 2017 untuk pengajuan klaim 3 penyakit degeneratif seperti stroke, jantung, dan kanker," ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (24/1).

Untuk memberikan perlindungan kesehatan, perseroan pun menghadirkan rangkaian produk kesehatan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan masyarakat.

Menurut Vice President of Life Operation Division Sequis Eko Sumurat, Sequis menyediakan produk perlindungan kesehatan yang memberikan manfaat penggantian biaya rawat inap di rumah sakit dengan beragam fitur manfaat yang lengkap dan memadai.

"Seiring dengan pesatnya perubahan gaya hidup masyarakat modern, namun di sisi lain pentingnya memiliki asuransi kesehatan mulai meningkat maka masyarakat dan nasabah dapat mengakses berbagai produk asuransi kesehatan Sequis yang telah dilengkapi dengan fasilitas cashless untuk perawatan di rumah sakit rekanan dan asuransi penyakit kritis dengan perlindungan yang tersedia mulai dari tahap awal," ujar Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×