kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bibit.id raih pendanaan US$ 65 juta, dipimpin Sequoia Capital India


Senin, 03 Mei 2021 / 11:27 WIB
Bibit.id raih pendanaan US$ 65 juta, dipimpin Sequoia Capital India
ILUSTRASI. Bibit.id aplikasi investasi reksa dana


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Startup aplikasi investasi reksa ana, Bibit.id meraih pendanaan senilai US$65 juta dari Sequoia Capital India, diikuti oleh Prosus Ventures, Tencent dan Harvard Management Company. Investor yang sebelumnya telah mendukung Bibit.id seperti AC Ventures dan East Ventures juga kembali berpartisipasi dalam pendanaan ini.

Pendanaan yang diraih akan digunakan untuk peluncuran produk dan fitur baru, pengembangan teknologi, perekrutan karyawan, dan meningkatkan edukasi serta kesadaran akan berinvestasi untuk terus membangun Bibit.id sebagai platform yang dapat menciptakan generasi Indonesia selanjutnya yang melek investasi.

Stockbit didirikan sebagai platform untuk investor Indonesia bertukar pikiran, berita dan informasi tentang pasar modal secara real-time, dan pada tahun 2019 meluncurkan aplikasi Bibit.id. 

Sebagai pionir platform robo-advisor reksa dana di Indonesia, Bibit terus berinovasi mengembangkan produk dan layanannya untuk memberikan akses dan kesempatan yang sama untuk semua orang indonesia untuk berinvestasi di pasar modal.

Baca Juga: Standard Chartered tawarkan produk reksadana offshore berprinsip ESG

Bibit.id membantu investor Indonesia untuk memiliki portofolio sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi mereka dengan cara yang mudah dan optimal. Teknologi Bibit memudahkan investasi untuk investor millenial tanpa pengalaman yang merupakan 90% dari pengguna Bibit.

“Sebelumnya, pasar modal di Indonesia dianggap sebagai tempat berinvestasi yang menakutkan, dan hanya untuk sebagian kalangan tertentu. Bibit mendayagunakan teknologi untuk membuat investasi semakin mudah untuk diakses oleh semua orang, termasuk investor pemula. Oleh karena itu, kami melihat adanya peningkatan yang tajam dalam minat investor ritel dalam di dalam pasar modal," ujar
Direktur Bibit.id, Sigit Kouwagam dalam keterangan tertulis, Senin (3/5).

Rohit Agarwal, VP dari Sequoia India menyatakan investor reksa dana di Indonesia sendiri bertumbuh hampir 10 kali lipat sejak 5 tahun terakhir. Menabung melalui reksa dana menjadi langkah pertama dalam berinvestasi dan Bibit telah membantu jutaan konsumen untuk dapat memulai perjalanan investasi mereka dengan cara yang baik dan benar.

"Sequoia Capital India ikut bersemangat untuk dapat bermitra kembali dengan fokus yang sama untuk memberikan pengalaman pengguna yang terbaik dalam layanan investasi saham melalui platform Stockbit,” sebut Rohit.

Sachin Bhanot, Head of Southeast Asia Investments di Prosus Ventures menambahkan saat ini, segmen wealth management digital di Indonesia sedang berada di inflection point. Hal ini didorong oleh ekonomi Indonesia yang dipimpin oleh milenial dan mayoritas berbasis smartphone.

"Bibit.id telah menjadi yang terdepan dalam memudahkan dan mendemokrasikan akses untuk produk wealth management investor ritel di Indonesia. Kami percaya bahwa perusahaan ini berada di garda terdepan platform investasi di Indonesia dan akan terus mendukung inklusi keuangan di seluruh bagian Indonesia," tambah Sachin. 

Berdasarkan data IDX dan KSEI, jumlah retail investor di Indonesia tumbuh 78% secara YoY di 2020 menjadi 3,2 juta investor. Peningkatan ini disumbang oleh kalangan milenial di mana 92% investor baru pada tahun 2020.

Baca Juga: Reksadana offshore Eastspring Investment Indonesia kini ada di Bibit

Pada kuartal pertama di tahun 2021, ada penambahan sebanyak 1 juta investor reksadana yang terdaftar di pasar modal. Meskipun adanya peningkatan yang signifikan, saat ini partisipasi dari masyarakat Indonesia di pasar modal masih kurang dari 2%.

“Kami percaya semua masyarakat Indonesia berhak mendapatkan masa depan yang lebih baik. Membantu meningkatkan inklusi keuangan dan mendorong kebiasaan berinvestasi dengan cara yang benar adalah salah satu cara untuk mewujudkannya. Kami sangat bangga bisa mendapatkan dukungan dari partner dan investor kami untuk mempercepat misi tersebut,” tutup Sigit Kouwagam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×