Reporter: Roy Franedya | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Bank Internasional Indonesia (BII) berencana untuk meningkatkan bisnis wealth management-nya tahun ini. Pada kuartal pertama 2010 lalu, dana kelolaan wealth management menyumbang 25% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) atau sebesar Rp 10,25 triliun.
SVP Group Head Wealth Management & Funding Business BII Stefanus Willy Sukianto mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan pertumbuhan bisnis wealth management tahun ini mencapai 15%-20%. Saat ini, jumlah nasabahnya mencapai 10.000-an."Kami berharap pertumbuhan nasabah kami tahun ini bisa bertambah 20%," ujarnya.
Nah, untuk mencapai target tersebut, Kamis (20/5), BII menandatangani MoU dengan Danareksa Invesment Management (DIM) untuk menjual produk reksadana saham yang bernama Danareksa Mawar Fokus 10. BII merupakan agen pemasaran pertama untuk produk reksadana tersebut. Saat ini dana kelolaan reksadana tersebut Rp 130 miliar.
Direktur Utama DIM John D Item mengatakan pihaknya memilih BII sebagai agen pemasaran dikarenakan Bank BII berpengalaman dalam penjualan reksadana saham."Selain itu, mereka punya cabang yang banyak dan ditunjang kemampuan marketing yang baik,"tambahnya. Saat ini BII memiliki cabang 161 cabang. Tahun ini ditargetkan bertambah 120 cabang.
Stephanus bilang, produk ini akan ditawarkan kepada nasabah wealth management. Pembelian minimum untuk reksadana saham ini sebesar Rp 25 juta. "Target sampai akhir tahun dana kelolaannya bisa terkumpul Rp 300 miliar - Rp 400 miliar," tambahnya.
Selain itu, untuk menunjang bisnis wealth management BII berencana untuk menambah outlet wealth management sebanyak 10 outlet."Saat ini, outlet wealth management kami sebanyak 13 outlet," terangnya.
Stephanus mengungkapkan, bisnis wealth management sangat menjanjikan. Sebab, banyak orang kaya di negeri ini yang sudah semakin sadar akan fungsi investasi sehingga membuhkan diversifikasi portofolio kekayaannya."Semoga tahun ini fee based income dari wealth management bisa tumbuh 15%-20%," terangnya tanpa mau memberi informasi lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News