Reporter: Nina Dwiantika |
JAKARTA. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 461 miliar pada akhir 2010. Ridha Wirakusumah, Presiden Direktur dan CEO BII mengatakan kinerja BNII meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang sempat mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 41 miliar.
Pencapaian laba didukung oleh pertumbuhan kredit yang naik 35% menjadi Rp 53,6 triliun dari tahun lalu yang hanya Rp 39,6 triliun. "Pertumbuhan kredit ini membawa aset BII meningkat Rp 75,2 triliun atau naik 23% dibandingkan sebelumnya," tambahnya.
Kontribusi pertumbuhan kredit terbesar berasal dari kredit konsumer sebesar 45%, kredit UKM dan komersial 31%, kredit korporasi 29%. Dalam kredit konsumer, porsi kredit kendaraan bermotor paling besar yaitu 55,9%, kemudian kredit kepemilikan rumah (KPR) 28,9% dan kartu kredit 8,8%.
Sayang, meski kinerja secara umum naik, BNII belum mampu menekan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL). Ridha membeberkan NPL net BNII pada periode tersebut naik jadi 1,74% dari yang sebelumnya 1,58%. "Krisis global mempengaruhi kemampuan bayar sektor korporasi," ujar Ridha, Selasa (1/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News