Reporter: Nadya Zahira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indodana Multi Finance atau Indodana Finance menyampaikan bahwa per Januari 2025, pembiayaan Indodana PayLater terus mengalami pertumbuhan yang signifikan, sejalan dengan perkembangan industri Buy Now Pay Later (BNPL) secara keseluruhan.
“Pembiayaan Indodana PayLater terus bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan industri, di mana per Januari 2025 naik sebesar 60% secara year on year (YoY),” kata Direktur PT Indodana Multi Finance, Iwan Dewanto kepada Kontan, Jumat (14/2).
Iwan menyebutkan, faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan ini diantaranya yaitu, adanya program promosi yang berkelanjutan, perluasan jaringan merchant baik offline maupun online, serta meningkatnya kesadaran masyarakat tentang manfaat layanan PayLater yang fleksibel, nyaman dan aman digunakan.
Baca Juga: Indodana Finance Sebut Sejumlah Faktor yang Membuat Pembiayaan Tumbuh pada 2024
“Kami optimis bahwa angka ini akan terus mengalami pertumbuhan secara sehat dan berkelanjutan di tahun 2025 berkat dukungan regulator, serta komitmen kami untuk terus memberikan solusi pembayaran yang lebih mudah bagi konsumen,” ujarnya.
Lebih jauh lagi, Iwan mengatakan bahwa Indodana Finance menyambut baik regulasi yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu tentang batasan minimum usia peminjam 18 tahun dan memiliki penghasilan minimum Rp 3 juta yang akan mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2027.
Menurut dia, aturan ini bertujuan untuk menjaga serta memastikan repayment capacity calon pengguna untuk melakukan pelunasan sampai dengan jatuh tempo pembiayaan, sehingga diharapkan industri BNPL akan tumbuh secara sehat dan berkelanjutan.
Iwan memengaskan bahwa ketentuan pembatasan usia dan penghasilan minimal calon pengguna bukanlah kendala bagi kinerja BNPL di Indodana PayLater. Justru, hal ini memberi kesempatan bagi perusahaan untuk lebih fokus dalam memberikan layanan kepada calon pengguna yang memiliki kapasitas finansial yang lebih baik.
Baca Juga: Indodana Finance Optimis Layanan PayLater Bakal Terus Tumbuh di 2025
“Sehingga risiko pembiayaan pun bisa dilakukan mitigasi risikonya. Kami juga selalu memastikan bahwa para pengguna dapat memanfaatkan layanan PayLater secara bijak dan bertanggung jawab sesuai dengan kemampuan mereka,” ungkapnya.
Di sisi lain, Iwan menyebutkan, pengguna Indodana PayLater didominasi oleh kelompok usia produktif, terutama mereka yang berada di Generasi Milenial dengan kisaran usia 30 hingga 39 tahun. Hal ini mencerminkan tren minat yang tinggi terhadap solusi pembiayaan digital yang fleksibel, mudah diakses, nyaman dan aman.
Tak hanya itu, Indodana Finance juga melihat peningkatan minat dari generasi lainnya, seperti Generasi Z yaitu mereka yang berusia 25-29 tahun dan Generasi X dengan rentang usia 40-49 tahun, yang semakin banyak memanfaatkan layanan.
“Terlebih, layanan Indodana PayLater dirancang untuk memenuhi kebutuhan berbagai segmen pasar dengan cara yang lebih inklusif, flexible dan adaptif terhadap berbagai gaya hidup,” kata dia.
Dengan demikian, Iwan optimis prospek layanan BNPL di Indodana PayLater pada tahun 2025 dapat terus bertumbuh secara sehat dan berkelanjutan, seiring dengan pertumbuhan industri BNPL di Indonesia yang terus berkembang. Hal ini didorong oleh semakin tingginya adopsi teknologi pada layanan keuangan.
“Maka kami di tahun 2025 ini, akan terus mengembangkan jaringan mitra secara offline dan online, menawarkan solusi layanan pembiayaan yang lebih inovatif dan terjangkau,” kata Iwan.
Selanjutnya, Iwan bilang, pihaknya juga akan terus memberikan manfaat lebih bagi masyarakat Indonesia terhadap penggunaan Indodana PayLater melalui peningkatan program literasi dan inklusi keuangan agar para pengguna dapat memanfaatkan layanan PayLater secara bijak dan bertanggung jawab sesuai dengan kemampuan mereka.
“Kami juga berkomitmen untuk menjaga kualitas layanan yang sesuai dengan harapan pengguna,” tandasnya.
Sebagai informasi, bisnis paylater multifinance mencatatkan kinerja yang terus positif. Hal ini tercermin dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di mana piutang pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater perusahaan pembiayaan mencapai sebesar Rp 6,82 triliun per Desember 2024. Angka ini tumbuh 37,6% secara year on year (YoY).
Baca Juga: OJK Keluarkan Ketentuan Baru Terkait Pengguna BNPL, Ini Kata Indodana Finance
Selanjutnya: Insentif PPN DTP Properti Dinilai Tak Berdampak Signifikan, Ini Penyebabnya
Menarik Dibaca: Inilah Camilan untuk Penderita Diabetes yang Sehat dan Aman Dikonsumsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News