kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.214   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.081   15,41   0,22%
  • KOMPAS100 1.059   3,14   0,30%
  • LQ45 831   0,74   0,09%
  • ISSI 216   1,17   0,55%
  • IDX30 424   -0,30   -0,07%
  • IDXHIDIV20 513   -0,01   0,00%
  • IDX80 121   0,28   0,24%
  • IDXV30 125   0,59   0,47%
  • IDXQ30 142   0,08   0,06%

bisnis kartu kredit premiu masih legit


Jumat, 02 Mei 2014 / 08:40 WIB
bisnis kartu kredit premiu masih legit
ILUSTRASI. Anggota layanan Ukraina menembakkan peluru dari M777 Howitzer di garis depan, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, di Wilayah Donetsk, Ukraina 23 November 2022. Radio Free Europe/Radio Liberty/Serhii Nuzhnenko via REUTERS


Reporter: Adhitya Himawan, Nina Dwiantika | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Aturan ketat dan perlambatan ekonomi diyakini tidak akan mempengaruhi atas gaya hidup orang tajir. Atas dasar itulah, perbankan ramai-ramai menggenjot pos bisnis kartu kredit premium.
Yang terbaru adalah Bank BNI.

Bank pelat merah ini baru saja meluncurkan kartu kredit BNI JCB Platinum pada Rabu (30/4). Ini adalah kartu hasil kongsi dengan Japan Credit Bureau (JCB) Internasional, penyedia jasa pembayaran kartu kredit asal Jepang.

Wiweko Probojakti, GM Product Management BNI, mengatakan, Bank BNI membidik 625.000 tenaga kerja asal Jepang yang bermukim di di Indonesia. BNI optimistis kartu kredit BNI JCB Platinum ini bisa membukukan nilai transaksi mencapai Rp 420 miliar dalam tempo tiga tahun mendatang.

Strategi BNI adalah memanfaatkan 2.711 nasabah BNI yang merupakan warga Jepang. Ribuan nasbah BNI ini masuk dalam kategori nasabah tajir dengan simpanan mencapai total Rp 1 triliun. BNI juga membidik kerjasama dengan 279 perusahaan Jepang di Indonesia yang membukukan transaksi hingga Rp 2,1 triliun per bulan.

Agar laris manis, kartu kredit BNI JCB Platinum menyodorkan cashback 3% untuk setiap transaksi. Ada juga berbagai hadiah semisal paket wisata ke Jepang bagi sepuluh nasabah dengan pemakaian tertinggi.

Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP, mengatakan, pihaknya pun menggenjot penggunaan transaksi kartu kredit Platinum. Saat ini, kartu kredit premium OCBC NISP berjumlah 118.000. "Diharapkan pada akhir tahun bisa mencapai 165.000 kartu," ujar Parwati, Kamis, (1/5).

Di bisnis kartu kredit, OCBC NISP mengantongi pendapatan non bunga (fee based) sekitar Rp 8 miliar. Strategi OCBC NISP, menjual kartu kredit secara bundling dengan produk simpanan. Keyakinan bankir sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia (BI).

Tahun ini, BI memproyeksikan bisnis kartu kredit masih tumbuh. "Volume dan nilai bisnis kartu kredit bisa tumbuh 20%-25%," ujar Rosmaya Hadi, Direktur Eksekutif Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×