kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisnis mikro bank swasta terhimpit BUMN


Kamis, 27 April 2017 / 09:42 WIB
Bisnis mikro bank swasta terhimpit BUMN


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Beberapa bank swasta mengaku persaingan di bisnis mikro semakin ketat. Hal ini karena penguasa pasar kredit mikro yaitu Bank BUMN seperti BRI dan Mandiri mendapatkan amunisi tambahan yaitu penyaluran KUR (kredit usaha rakyat).

Seperti diketahui, bunga program KUR adalah 9% atau jauh dari bunga pasar kredit mikro antara 17% sampai 19%. Program KUR seperti diketahui mempunyai plafon yang mirip dengan kredit mikro bank swasta, hanya pemerintah memberikan subsidi sehingga bunga bisa lebih rendah.

Beberapa bank swasta bahkan mengaku sudah menyerah untuk mengembangkan bisnis mikronya. CIMB Niaga mengaku sudah tidak akan mengembangkan bisnis mikronya lagi ke depannya, karena akan fokus ke bisnis UKM yang dinilai mempunyai prospek yang lebih bagus.

Tigor Siahaan, Presiden Direktur CIMB Niaga mengatakan fokus bank ke depan bukan bisnis mikro tapi lebih ke bisnis SME (small medium enterprises) atau UKM.

“Karena keahlian kami bukan ke sana (bisnis mikro,), Itu keahlian BRI,” ujar Tigor dalam konferensi pers peresmian CIMB Niaga menjadi BUKU IV, Selasa (25/4) lalu.

Selain itu, Tigor mengakui bahwa persaingan bisnis mikro ini semakin ketat karena BRI sangat fokus menggarap sektor ini.

Satinder Pal Singh Ahluwalia, Direktur Risiko dan Bisnis Mikro Bank Danamon mengaku memang ada beberapa bank pemain mikro yang sudah tidak akan lagi mengembangkan bisnis mereka.

“Banyak tantangan di industri, yang paling utama adalah karena adanya program KUR,” ujar Ahluwalia menjawab pertanyaan KONTAN, Rabu (26/4).

Saat ini menurut Ahluwalia, hanya beberapa pemain mikro tersisa yang masih mengembangkan bisnisnya. Selain Danamon, hanya BTPN dan Bank Sampoerna yang masih serius menggarap bisnis ini.

Untuk bertahan di bisnis kredit mikro, beberapa bankir swasta sudah menyiapkan beberapa strategi.



TERBARU

[X]
×