kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis penjaminan emisi terseret covid-19


Rabu, 06 Mei 2020 / 23:11 WIB
Bisnis penjaminan emisi terseret covid-19
ILUSTRASI. Investor mengamati pergerakan saham di salah satu sekuritas di Jakarta, Selasa (24/3).


Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun, PT Indo Premier Sekuritas (IndoPremier) menggiring satu perusahaan untuk melakukan penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO).

Pasar yang tengah tertekan pandemi COVID-19 memperberat bisnis  penjaminan emisi (underwriting) IndoPremier. Asal tahu saja, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terseret 26,84 % sejak awal tahun mempersulit calon emiten untuk melantai di bursa.

"Dalam kondisi sekarang, kurang relevan bicara IPO saat ini," jelas Head of Investment Banking Rayendra L. Tobing  kepada Kontan.co.id, Rabu (6/5).

Baca Juga: Ini strategi Indo Premier menggaet investor

Lebih lanjut ia menjelaskan, IPO tergantung pada kondisi ekonomi dan pasar. Ketika pasar tengah tertekan, calon emiten akan kesulitan karena harus menjual sahamnya dengan harga yang murah. 

Adapun menurutnya, untuk saat ini pasar obligasi masih lebih baik walaupun permintaan dan penawaran belum seperti keadaan normal.

" Untuk obligasi masih jalan terus, tetapi perlu ada adjustment dengan size dan pricing tentunya," imbuh Rayendra.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, pasar obligasi masih mampu berjalan saat ini karena investor memiliki obligasi yang sudah jatuh tempo atau dana idle. Sementara itu, emiten juga masih memerlukan dana. Dengan suku bunga yang rendah, obligasi bisa menjadi alternatif untuk investasi.

Asal tahu saja, mandat IPO yang telah diselesaikan oleh IndoPremier sejauh ini adalah PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND) dengan nilai emisi Rp 91,5 miliar.

Tidak jauh berbeda, PT Sinarmas Sekuritas mengakui pandemi COVID-19 menyebabkan bisnis penjaminan emisi menjadi lebih sepi dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga: Indo Premier rilis ETF saham berbasis MSCI Indonesia Large Cap

Direktur Sinarmas Sekuritas Kerry Rusli menyebutkan sebelumnya di tahun 2019, Sinarmas Sekuritas membawa lima perusahaan melantai di bursa dengan total nilai emisi hampir Rp 6 triliun.

Adapun untuk tahun ini, salah satu mandat IPO yang sudah terealisasi adalah PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH) dengan nilai emisi Rp 87,5 miliar.

Sementara empat calon emiten dalam pipeline rencananya akan diselesaikan di bulan Juni hingga Juli 2020. Total nilai emisi keempatnya mencapai Rp 200 miliar.

Asal tahu saja, sesungguhnya di awal tahun ini Sinarmas Sekuritas  sempat menargetkan menggiring 10 emiten melantai di bursa. Akan tetapi, melihat kondisi sejauh ini target tersebut direvisi. "Mungkin realisasi hanya lima atau enam," imbuhnya ketika dihubungi Kontan.co.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×