kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisnis wealth management tumbuh 15%


Jumat, 11 Februari 2011 / 16:27 WIB
Bisnis wealth management tumbuh 15%
ILUSTRASI. Ilustrasi Halal Local


Reporter: Roy Franedya |

JAKARTA. Perbankan Indonesia optimis tahun ini bisnis wealth management bisa tumbuh di tengah ancaman inflasi yang tinggi. Bisnis pengelolaan duit nasabah kaya ini bisa tumbuh hingga 15%.

Salah satunya adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Bank plat merah ini memprediksi bisnis wealth management tumbuh 15% tahun ini. Pada akhir tahun lalu dana kelolaan Mandiri mencapai Rp 98 triliun.

SVP Wealth Management Bank Mandiri Inkawan D Jusi mengatakan optimisme ini berasal dari pertumbuhan ekonomi dan stabilnya kondisi ekonomi. "Banyak orang yang memilih menyimpan dananya di bank ketimbang dipegang sendiri," ujarnya beberapa waktu lalu.

Inkawan bilang pertumbuhan bisnis ini juga didukung oleh baiknya imbal hasil investasi yang berasal dari pasar saham dan pasar keuangan serta fixed income. "Permintaan produk-produk tersebut setiap tahunnya mengalami peningkatan," tambahnya.

Bank ANZ Panin juga tidak mau ketinggalan. Bank hasil joint venture antara Bank Panin dan Bank ANZ Selandia Baru ini menargetkan pertumbuhan 20%-30%. Tahun lalu, dana kelolaannya mencapai Rp 20 triliun.

Grup Head Wealth Management Product Research Bank ANZ Panin Dennis Roy Sangkilawang mengatakan bisnis wealth management akan terus tumbuh seiring dengan bertambahnya jumlah orang kaya di Indonesia. "Pemilik dana besar selalu ingin mendapat pelayanan dan imbal hasil investasi lebih baik ketimbang masyarakat biasa," ujarnya.

Dennis bilang walaupun ada ancaman inflasi ke depannya, bisnis wealth management tidak akan terpengaruh. Pasalnya, pihaknya selalu menganjurkan agar nasabah menginvestasikan dananya tidak hanya pada satu produk. "Kami anjurkan mereka menginvestasikan dananya di banyak produk untuk menyebar risiko yang ada," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×