Reporter: Wahyu Satriani |
JAKARTA. Persaingan bank asing menggenjot segmen wealth management yang menyasar nasabah-nasabah berkantong tebal semakin sengit. Mereka gencar menawarkan berbagai terobosan produk baru ke publik. Yang mutakhir, bank-bank asing berlomba menggeber produk layanan pendidikan buah hati ke mancanegara.
Salah satunya The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) yang kembali menggencarkan tawaran produk investasi pendidikan. Sejatinya, produk bernama HSBC Global Education Package ini telah dirilis sejak Oktober 2009 silam.
Namun, melihat respons pasar sangat bagus, HSBC terdorong lebih serius menggeber pemasaran produk tersebut. "Peminat layanan ini mencapai 30% dari total nasabah premium kami.
Ini merupakan salah satu program andalan segmen premier banking HSBC," ujar Senior Vice President (SVP) Premier Segment and Proportion HSBC Indonesia Irene Dewi.
Untuk mengakses produk ini, nasabah HSBC terlebih dulu harus terdaftar sebagai nasabah premium, yakni memiliki simpanan minimal
Rp 500 juta. HSBC akan memutar dana nasabah tersebut di berbagai instrumen investasi. "Nasabah nanti bisa mudah membuka rekening pendidikan ke negara tujuan lengkap dengan fasilitas kartu kredit, ATM, dan internet banking," jelas Irene.
Nasabah juga berhak atas dana darurat hingga sebesar US$ 2.000 per hari, layanan transfer dana gratis dari Indonesia ke negara tujuan, konsultasi pendidikan internasional dan jasa pengurusan sekolah termasuk pengiriman dokumen dan terjemahan, pembukaan layanan rekening, serta pengurusan tempat tinggal dan penjemputan di negara tujuan.
ANZ Panin Bank juga melirik layanan sejenis. Group Head Wealth Management ANZ Roy Sangkilawang mengungkapkan, dalam waktu dekat banknya bakal meluncurkan produk tabungan pendidikan bagi nasabah priority banking. "Bentuknya tabungan pendidikan, ada asuransi pendidikan untuk sekolah anak, baik di dalam maupun di luar negeri," ujarnya.
Standard Chartered Bank juga berniat sama. "Pekan depan kami akan meluncurkan produk pendidikan anak," ujar General Manager of Wealth Management Standard Chartered Bank Lanny Hendra. Namun, ia masih enggan membeberkan lebih detail soal produk tersebut .
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News