kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BNI bidik realisasi KPR Rp 34 triliun tahun ini


Minggu, 13 Juli 2014 / 17:01 WIB
BNI bidik realisasi KPR Rp 34 triliun tahun ini
ILUSTRASI. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) optimis permintaan minyak kelapa sawit atau CPO akan meningkat di Indonesia.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk terus memperlambat penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR), akibat dari pengetatan aturan loan to value (LTV) untuk KPR rumah pertama dan rumah kedua. 

Dodit W. Probojakti, General Manager Konsumer BNI, mengatakan, penyaluran KPR kian melambat, karena bank berkode saham BBNI ini menyasar pasar kredit rumah untuk kelas menengah dengan harga Rp 320 juta ke atas. Misalnya, BNI memproyeksikan pertumbuhan KPR sebesar 9% pada tahun 2014 ini. 

"Permintaan KPR kian rendah, saat ini sebesar Rp 700 miliar per bulan, padahal pada tahun sebelumnya mencapai Rp 1,1 triliun per bulan," kata Dodit, kepada KONTAN, pada akhir pekan. 

Adapun outstanding KPR BNI tumbuh 12% atau mencapai Rp 32,7 triliun per Juni 2014, dengan target penyaluran KPR sebesar Rp 34,35 triliun per Desember 2014.

Dodit menambahkan, pihaknya belum ada rencana menaikan bunga KPR lantaran saat ini sudah tinggi yakni 9,5% untuk bunga tetap selama satu tahun, kemudian 13% untuk bunga tenor selanjutnya. "Meskipun bunga tinggi, rasio kredit bermasalah untuk KPR terjaga di level 1%," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×