Reporter: Issa Almawadi | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) menilai pertumbuhan kredit konsumer masih akan melambat sesuai dengan arahan Bank Indonesia (BI) pada kisaran 15%-17%. Perlambatan kredit konsumer di BNI sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan KPR.
Direktur Konsumer dan Ritel BNI Darmadi Sutanto mengatakan, pertumbuhan kredit konsumer BNI hingga Mei lalu masih sejalan dengan arahan Bank Indonesia (BI) pada kisaran 15%. Menurut Darmadi, pertumbuhan total kredit konsumer sangat didorong oleh pertumbuhan KPR. "KPR kami kan mewakili 65% kredit konsumer. Sampai Mei, KPR hanya tumbuh 15% secara tahunan dan 1,6% (ytd)," katanya, Kamis (10/7).
Selain itu lanjut dia, kredit konsumer BNI juga kurang mendapat dukungan dari kredit kepemilkan mobil yang hingga periode Mei masih stagnan. Meski begitu Darmadi masih melihat peluang dari pertumbuhan kartu kredit meskipun ada kesulitan untuk mengakuisisi kartu baru.
Darmadi menjelaskan, pertumbuhan kartu kredit secara ytd hingga Mei tercatat 10%. Untuk mendorong pertumbuhan kartu kredit ke depan, Darmadi bilang, BNI akan melakukan co-branding dengan 1-2 perusahaan.
Secara total kredit konsumer juga menyumbang sekitar 21% dari total portofolio kredit BNI. "Meski kecil, tapi secara profitabilitas, konsumer bisa dikatakan memberi kontribusi yang cukup besar," terang Darmadi. Sayang, Darmadi enggan menyebutkan persentase kontribusi konsumer terhadap pendapatan BNI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News