Reporter: Dina Farisah | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Rata-rata investasi surat berharga negara (SBN) pada industri asuransi jiwa baru mencapai 14%. Kepemilikan SBN yang sudah jauh di batas minimum ditorehkan oleh PT BNI Life Insurance (BNI Life).
Geger Maulana, Wakil Direktur Utama BNI Life mengaku telah menggenggam 35% SBN dari total portofolio. Menurut Geger, pihaknya telah berinvestasi pada SBN sejak mendapat suntikan modal baru dari joint venture. Alasan berinvestasi pada SBN lantaran pada dua tahun lalu, yield investasi ini dinilai masih menarik.
"Selain berinvestasi pada SBN, kami juga mengalokasikan dana pada reksadana antara 30% hingga 40%," ujar Geger kepada KONTAN, Senin (21/11).
Instrumen lain yang juga menjadi pilihan investasi BNI Life yaitu pasar uang antara 5% hingga 10% dan saham antara 5% hingga 10%. Sisanya diinvestasikan pada instrumen obligasi korporasi.
Pihaknya mengaku tidak agresif berinvestasi saham selama dua tahun terakhir. Namun ke depannya, anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk ini akan meningkatkan porsi investasi pada saham seiring dengan perkembangan pasar modal.
Tahun 2017, BNI Life juga mulai menjajaki investasi properti sesuai dengan perkembangan ekonomi. Hal ini sejalan dengan peluang yang dibuka lebar oleh regulator.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News