Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) melihat prospek bisnis wealth management di paruh kedua tahun ini akan semakin membaik setelah awal tahun menghadapi banyak tantangan.
Neny Asriani, GM Divisi Wealth Management BNI mengatakan, bisnis wealth management di awal tahun 2019 ini cukup menantang terutama akibat kondisi pasar yang cukup tertekan. Tekanan akibat pemilu menurutnya juga menjadi penekan bisnis ini.
Meskipun demikian, dana kelolaan atau AUM kami di bulan Mei masih mengalami kenaikan 16% secara year on year (yoy).
Capaian tersebut masih di bawah ekspektasi perseroan. Meski begitu, Neny melihat bisnis wealth management di paruh kedua akan memiliki prospek yang lebih menjanjikan karena proses Pemilu telah berakhir.
"Kenaikan rating Indonesia dari S&P kami harapkan juga akan menunjang iklim investasi yang pada akhirnya akan berdampak positif pada perkembangan bisnis kami," katanya pada Kontan.co.id baru-baru ini.
Produk-produk berbasis obligasi diperkirakan akan banyak berperan dalam menunjang bisnis BNI. Kebutuhan pembiayaan infrastruktur akan meningkatkan emisi obligasi dan didukung pula dengan potensi penurunan suku bunga serta kebijakan pelonggaran pajak obligasi infrastruktur yang baru saja dikeluarkan pemerintah.
Guna mendorong pertumbuhan bisnis wealth management, BNI akan terus melakukan pengembangan digital. Kemudahan transaksi digital akan mendorong pertumbuhan bisnis.
Selain itu, perseroan juga akan melanjutkan pengembangan produk berbasis asuransi dimana pertengahan tahun ini akan diluncurkan produk asuransi kesehatan internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News