Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Musim dirilisnya laporan keuangan perbankan sudah dimulai. Tak terkecuali Bank CIMB Niaga (BNGA). BNI Securities meramalkan, pada laporan tahunan tersebut BNGA akan membukukan kenaikan margin bunga bersih atau yang lazim disebut net interest margin (NIM) tahun 2008 sebesar 3,3% menjadi 5,8%. “Hal ini dapat menjadi isyarat akan membaiknya kinerja BNGA ke depannya,” jelas Asti Pohan, Analis BNI Securities dalam laporan risetnya.
Pada 2008, BNGA membukukan pendapatan bunga sebesar Rp 6,4 triliun, lebih tinggi 166% dibanding pendapatan bunga tahun 2007 sebesar Rp 2,4 triliun. Menurut BNI Securities, penggabungan Bank Niaga dan Lippobank sepertinya menyerap banyak biaya operasional. Hal itu dapat terlihat dari laporan keuangan BNGA di situs resmi Bank Indonesia, di mana beban usaha BNGA membengkak dari yang tadinya Rp 800 miliar menjadi Rp 2,25 triliun. “Nah, semakin tingginya beban usaha memukul laba bersih BNGA menjadi Rp 342 miliar dari Rp 770 miliar di tahun sebelumnya,” jelas Asti.
Dalam laporan tersebut juga tertulis, meroketnya beban operasional BNGA dinilai wajar mengingat penggabungan dua perusahaan akan memakan banyak biaya. “Yang perlu dicatat, satu hal yang menjadi tantangan BNGA di tahun 2009 adalah likuiditas,” tegasnya.
Asumsi itu, lanjut Asti, didasarkan pada tingginya rasio kredit terhadap dana simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BNGA di tahun lalu yang mencapai 97%. “Jika BNGA kurang berhasil dalam menjaring dana masyarakat, maka tentunya hal itu akan berdampak pada sulitnya pertumbuhan kredit,” jelas Asti.
Selain itu, tingginya LDR juga akan menggerus rasio kecukupan modal (CAR) BNGA. CAR BNGA per 2008 sebesar 12%, di mana pada keadaan seperti ini CAR di atas 8% menjadi permintaan BI. “Kami memperkirakan BNGA akan harus memotong dividen payout rationya supaya dapat memperbaiki rasio CAR,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News