Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Edy Can
OGAN ILIR. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menargetkan program pendampingan usaha kecil menengah sebanyak 51 desa binaan dengan jumlah 15.000 usaha kecil dan menengah (UKM) sampai dengan 2014. Program pendampingan ini untuk meningkatkan potensi dan kapasitas pelaku usaha dengan pola kluster.
Wakil Direktur Utama BNI Felia Salim mengatakan, pengembangan pendampingan bagi UKM dilakukan dengan konsep menyeluruh mulai dari penguatan potensi produk di setiap desa binaan, pengembangan produksi, peningkatan inovasi sampai memfasilitasi pemasarannya. “Kami mengadakan kerjasama dengan perusahaan yang telah menjadi nasabah BNI sebagai perusahaan inti agar pembinaan bisa semakin efektif dan penyaluran kredit bisa lebih tepat sasaran dengan dana yang bisa digulirkan pada tahap awal pembentukan sebesar Rp 1 miliar,” jelasnya.
Sampai dengan 2010, sudah terdapat sebanyak lima desa binaan dengan jumlah UKM sebanyak 4.000 pelaku usaha yang menjadi model bagi pengembangan desa binaan ke depan. Pada tahun ini akan ditambah menjadi 10 desa binaan atau sedikitnya 6.500 pelaku usaha. Selanjutnya pada tahun depan akan ditambah menjadi 20 desa binaan dengan 9.000 pelaku usaha dan pada sampai dengan 2014 ditargetkan sebanyak 51 desa binaan dengan jumlah pelaku usaha sebanyak 15.000 orang.
Kepala Divisi Komunikasi BBNI Putu Kreshna memaparkan, beberapa desa binaan sudah disiapkan pada tahun ini yaitu petani bunga di Rawa Belong Jakarta, kelompok perajin kain ulos di Pematang Siantar, dan kelompok nelayan di Lamongan.Selain itu, terdapat kelompok petani pisang di Lumajang, petani jagung di Solok, kelompok perajin produk seni di Klungkug Bali, dan perajin batik lasem di Kudus. “Program pemberdayaan dan kewirausahaan UKM yang dilakukan BNI menggunakan konsep kluster yang dinamakan Kampoeng BNI dengan mengombinasikan penyaluran kredit kemitraan dengan bunga 6% dan kredit usaha rakyat," ujarnya di Ogan Ilir, Sumatera Selatan akhir pekan lalu.
Fokus pengembangan kluster dikelompokan menjadi dua kategori yaitu untuk UKM berbasis industri kreatif yang dipadukan dengan penyaluran kredit kemitraan dan UKM berbasis pangan yang akan dioptimalisasi dengan penyaluran KUR.Dia menambahkan, pihaknya juga menyediakan fasilitas balai pelatihan di setiap desa binaan dan mendatangkan para ahli seperti desainer agar pelaku usaha bisa semakin inovatif dalam mengembangkan produk.
Sampai dengan 2010, BNI telah memberdayakan lima desa binaan yaitu kelompok petani sapi di SUbang telah disalurkan kredit Rp2,5 miliar untuk 250 peternak, kelompok petani jagung di Ciamis sebanyak 150 petani dengan pembiayaan Rp2 miliar dan kelompok petani jambu mete di Imogiri Yogyakarta sebanyak 100 pelaku usaha.Selain itu, perajin tenun di Ogan Ilir Sumatera Selatan sebanyak 150 perajin yang telah dikucurkan kredit Rp1,5 miliar serta kelompok peternak sapi di Pasuruan sebanyak 200 peternak yang telah diberikan kredit Rp 2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News